Lebih Ekonomis, Tol Laut Jadi Andalan Perbatasan Kaltara

Bisnis.com,13 Mar 2021, 16:32 WIB
Penulis: Rahmi Yati
Ilustrasi. Pemudik bersiap memasuki KM Sabuk Nusantara 92 di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (26/5/2019)./ANTARA-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA - Sejak diluncurkan pada 2015 sebagai salah satu program unggulan pemerintah, Tol Laut terus menjadi andalan masyarakat karena tarifnya yang murah, termasuk di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang merupakan wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Nunukan Yohanis Tedang mengatakan pelabuhan Nunukan merupakan pintu masuk untuk memenuhi kebutuhan pokok dan bahan bangunan bagi masyarakat di perbatasan Kalimantan Utara, Indonesia dengan Malaysia dimana selama ini sebagian besar kebutuhan masyarakat di pulau-pulau yang berada di wilayah kabupaten Nunukan berasal dari Tawao, Malaysia.

"Adanya Tol Laut yang disiapkan oleh pemerintah sangat membantu kebutuhan masyarakat di perbatasan khususnya di Kabupaten Nunukan yang bersebelasan langsung dengan Malaysia," ujarnya dalam siaran pers yang dikutip, Sabtu (13/3/2021).

Menurut Tedang, adanya jadwal dan rute yang teratur serta tarif yang murah karena ada subsidi, menjadi salah satu alasan masyarakat sekitar memilih memanfaatkan Tol Laut. Baik itu untuk menerima kiriman (consignee) maupun mengirimkan (shipper/shipping) produk mereka.

"Tol Laut lebih ekonomis sehingga dapat memangkas biaya logistik yang akhirnya membuat harga menjadi lebih murah dan terjangkau," ungkapnya.

Selain itu, dia juga menyebut para pedagang di Nunukan juga sangat terbantu dengan adanya Tol Laut sebab mereka dapat mengirimkan produk-produk yang mereka hasilkan ke pasar yang menguntungkan.

"Produk mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya beredar di dalam pulau atau sekitar situ saja. Otomatis ada peningkatan juga dari segi finansial mereka," tutur Tedang.

Sebagai informasi, Tol Laut di Nunukan semula hanya ada satu rute dengan tujuan Makassar. Namun, karena banyaknya potensi produk unggulan di daerah tersebut, tahun ini rute Tol Laut bertambah dengan tujuan Pulau Jawa melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Barang yang dibawa melalui Tol Laut menuju Nunukan meliputi bahan bangunan, kayu, besi, semen, mie, tepung, air meneral dan ada juga muat pakan ayam, serta kebutuhan pokok lainnya. Sementara produk unggulan yang dikirimkan dari Nunukan adalah rumput laut dan produk lokal lainnya.

Adapun tarif Tol Laut di Nunukan dengan tujuan Makassar adalah Rp4.634.000 per kontainer khusus muatan kering. Sementara, tujuan Surabaya Rp4.059.000 per kontainer dengan jadwal kedatangan atau pengiriman tiga kali dalam sebulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini