Pengembangan Ekonomi Syariah, BRIS Aktif Gaet Perguruan Tinggi & Lembaga Riset

Bisnis.com,14 Mar 2021, 12:05 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) siap melakukan kolaborasi dan sinergi dengan lembaga riset dan perguruan tinggi untuk pengembangan ekonomi syariah.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi dalam acara Seremonial Peresmian Center of Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec) & Forum Nasional Keuangan Syariah, pada Jumat (12/3/2021).

Hery menyampaikan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan diperlukan agar ekosistem ekonomi dan perbankan syariah bisa besar dan kuat.

"Salah satunya adalah lembaga yang mengembangkan kreativitas, literasi finance dan ekonomi digital syariah seperti Shafiec," katanya melalui siaran pers, Minggu (14/3/2021).

Hary menambahkan BSI aktif melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi terkait implementasi kurikulum keuangan syariah, penelitian, dan pengembangan produk serta layanan bank syariah. Selain itu, BSI juga bekerja sama dengan asosiasi seperti MES dan Asbisindo melalui forum diskusi dan seminar untuk pengembangan bank syariah.

Langkah ini dilakukan untuk mencapai visi BSI menjadi top 10 bank syariah global berdasarkan kapitalisasi pasar dalam jangka waktu lima tahun ke depan. BSI juga berkomitmen melayani lebih dari 20 juta nasabah dan menjadi top 5 bank berdasarkan aset dan nilai buku menjadi Rp50 triliun di tahun 2025.

Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin dalam sambutannya mengatakan dengan adanya acara peresmian Shafiec & Forum Nasional Keuangan Syariah ini diharapkan bisa memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi syariah dan digital.

"Peresmian Shafiec ini menjadi ikhtiar yang diharapkan bisa meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah serta pengembangan ekosistem digital," ujar Ma'ruf Amin.

Untuk menjadi pusat ekonomi syariah di dunia, Indonesia harus meningkatkan pengembangan produk halal, ekonomi syariah, dana sosial syariah dan pengembangan perbankan syariah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi UNU Yogyakarta dan peresmian UNU Center for Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec). “Keberadaan Shafiec sejalan dengan tren peningkatan literasi dan ekonomi syariah di Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani berharap adanya Shafiec bisa berkontribusi dalam pengembangan SDM dan kebijakan di bidang ekonomi yang memahami dinamika global dan perubahan teknologi dengan tetap mengacu pada nilai islami diantaranya adalah keadilan, kejujuran, integritas, profesionalisme, tata kelola keislaman yang akuntabel dan dapat dipercaya.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo juga mengucapkan selamat untuk UNU Center for Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec). “Mudah-mudahan lahirnya Shafiec dapat mengisi dan memperkuat fondasi pengembangan ekonomi syariah. Sehingga bisa mewujudkan keinginan Indonesia sebagai episentrum keuangan syariah," katanya.

Indonesia sebagai negara muslim terbesar sudah seharusnya memiliki layanan keuangan syariah yang kuat dan mumpuni. Jumlah penduduk muslim yang besar bisa menjadi pilar dan energi pengembangan ekonomi syariah nasional.

Berdasarkan The State of The Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2020/2021, Indonesia berada di posisi keempat, naik kelas dari peringkat kelima tahun 2019 dan dari peringkat 10 tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh lima indikator diantaranya, islamic finance, halal food, muslim friendly travel, modest fashion, media and recreation, serta cosmetic and formation.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini