Meski Harga Emas Turun, UNTR Tetap Pacu Produksi

Bisnis.com,15 Mar 2021, 08:27 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Kegiatan operasional PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk. yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan./unitedtractors.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) tetap percaya diri dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja tahun ini kendati harga logam mulia diprediksi tidak semoncer 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang tahun berjalan 2021 harga emas global telah terkoreksi 9,47 persen. Pada perdagangan Jumat (12/3/2021) harga emas berjangka kontrak April 2021 di bursa Comex parkir di level US$1.719 per troy ounce, turun 0,16 persen.

Adapun, rata-rata harga emas global pada 2020 berada di posisi US$1.760 per troy ounce. Sepanjang 2020, harga emas naik 24,42 persen.

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengatakan bahwa fluktuasi harga emas yang terjadi sepanjang tahun berjalan 2021 belum menjadi ancaman terhadap kinerja UNTR, seiring dengan harganya yang masih dalam batas aman perseroan.

“Harga emas [saat ini] masih dalam rentang yang acceptable bagi kami, karena dari sisi biaya produksi kami cukup efisien,” ujar Sara kepada Bisnis, Rabu (10/3/2021).

Kendati demikian, emiten berkode saham UNTR itu tidak mengungkapkan nilai hedge harga emas dan biaya produksi emas perseroan pada tahun ini.

UNTR mempertahankan panduan volume produksi dan penjualan emas tahun ini sekitar 340.000 ounces. Adapun, panduan tersebut lebih tinggi daripada target 2020 di kisaran 319.000-320.000 oz.

Panduan penjualan emas 2021 telah kembali ke kisaran normal setelah pada tahun lalu operasional tambang emas Martabe sempat terkendala akibat pandemi Covid-19.

Pada 2020, perseroan membukukan penjualan sebesar 319.700 gold equivalent ounces (GEOs). Sementara itu, penjualan emas UNTR pada bulan pertama tahun ini sebanyak 35.500 GEOs, turun tipis 1,9 persen daripada capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 36.200 GEOs.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini