Februari, Kinerja Ekspor Jatim Naik 8,56 Persen

Bisnis.com,15 Mar 2021, 17:48 WIB
Penulis: Peni Widarti
Sejumlah truk mengantre muatan peti kemas di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020)./ ANTARA - Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA - Kinerja ekspor Jawa Timur pada Februari 2021 tercatat mencapai US$15,27 miliar atau mengalami peningkatan 8,56 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan peningkatan ekspor bukan hanya terjadi pada sektor migas tetapi juga nonmigas yakni pada Februari 2020 mencapai US$14,40 miliar atau naik 8,67 persen dibandingkan periode sama 2020 yakni US$13,26 miliar.

“Meskipun ekspor Februari tahun ini meningkat, tetapi jika dibandingkan Januari 2021 ekspor non migas kita turun tipis -0,04 persen,” katanya dalam paparan BPS, Senin (15/3/2021).

Berdasarkan sektor, katanya, untuk sektor pertanian pada Februari 2021 mencapai US$0,31 miliar atau mengalami kenaikan 3,16 persen dibandingkan periode sama 2020, begitu juga dengan sektor industri pengolahan mencapai US$12,15 miliar atau naik 9 persen, dan sektor pertambangan mencapai US$1,95 miliar atau naik 7,53 persen.

“Peningkatan kinerja ekspor pada Februari tahun ini juga menunjukkan bahwa ekonomi terus bergerak setelah tahun lalu terkena pandemi, meskipun secara month to month ada penurunan sedikit,” jelasnya.

Sementara berdasarkan jenis barang yang berkontribusi dalam kinerja ekspor Jatim di antaranya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewam/nabati, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, kendaraan dan bagiannya, karet dan bagian dari karet, serta alas kaki.

Sedangkan negara tujuan ekspor Jatim yang mengalami pertumbuhan permintaan mencapai lebih dari 180 persen yakni Taiwan, AS, Swiss, Belanda dan Turki. Negara yang justru mengalami penurunan permintaan barang dari Jatim mencapai -40 persen yakni Singapura, Myanmar, Spanyol, China dan India.

“Namun secara kontribusi negara tujuan ekspor kita masih sama yakni China 20,50 persen, AS 12,95 persen, Jepang 8,35 persen, Malaysia 5,14 persen, India 5,03 persen, Singapura 3,89 persen, disusul Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan Belanda,” imbuh Dadang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini