Perdana Menteri Jepang: Terlalu Dini Tentukan Pencabutan Keadaan Darurat

Bisnis.com,16 Mar 2021, 09:21 WIB
Penulis: Rezha Hadyan
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menjadi salah satu calon kuat untuk penganti Shinzo Abe/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga  menyatakan terlalu dini untuk menyatakan status keadaan darurat virus corona bisa dicabut untuk Tokyo dan tiga provinsi tetangganya pada Minggu (21/03/2021) sesuai jadwal.

Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Selasa (16/3/2021), Suga kepada Komite Anggaran Majelis Tinggi pada Senin (15/03/2021) menyatakan bahwa ia akan membuat keputusan akhir setelah mendapatkan opini dari para pakar.

Dia mengatakan keadaan darurat sebelumnya telah diperpanjang selama dua pekan bagi Kanagawa, Saitama, dan Chiba serta Tokyo karena sistem medis di provinsi-provinsi tersebut masih dalam tekanan.

Suga mengatakan laju penurunan kasus baru mencapai tingkat stabil baru-baru ini. Namun, dalam kondisi saat ini ia tidak bisa menentukan keadaan darurat akan berakhir atau diperpanjang lagi.

Ketua panel pakar pemerintah, Omi Shigeru, juga mengatakan perlunya analisis lanjutan. Omi menilai penerapan keadaan darurat ini terbukti efektif.

Namun, dia menambahkan bahwa sebuah keputusan tidak boleh dibuat tanpa mengkaji penyebab terhentinya penurunan jumlah kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini