Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) menyiapkan strategi untuk menangkap keuntungan dari penyelenggaraan ibadah haji.
Garuda Indonesia harus merelakan kehilangan kontribusi dari pendapatan haji pada 2020 akibat penyebaran pandemi Covid-19. Padahal, musim itu menjadi salah satu periode tersibuk perseroan dalam setahun selain Lebaran, Natal dan tahun baru, libur sekolah, serta penerbangan umrah.
Pada musim ibadah haji 2019, emiten BUMN berkode saham GIAA itu mengangkut sebanyak 111.071 jemaah haji asal Indonesia. Seluruh jemaah haji diterbangkan dengan menggunakan 14 unit pesawat.