Bank Sumut Tebar Dividen Rp308,7 Miliar

Bisnis.com,16 Mar 2021, 16:01 WIB
Penulis: Cristine Evifania Manik
Kiri ke kanan: Direktur Utama Bank Sumut Muchammad Budi Utomo bersama Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajeckshah (Ijeck) saat diwawancarai usai RUPS Tahunan dan RUPS-LB Bank Sumut, di Medan, Sumatra Utara, Senin (15/3/2021) - Bisnis/Cristine Evifania Manik

Bisnis.com, MEDAN - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) membagikan dividen senilai Rp308,7 miliar. Pembagian dividen ini dilaporakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank Sumut yang digelar Senin, (15/3/2021).

“Meskipun laba kami terkompres sedikit, kami masih bisa membagikan deviden sebagai pendapatan asli daerah kepada pemegang saham, sebesar Rp308 miliar,” kata Direktur Utama Bank Sumut Muchammad Budi Utomo, Senin (15/3/2021).

Laba bersih yang tercatat sepanjang 2020 adalah Rp515 miliar, menurun sebesar 5,54 persen dibandingkan dengan laba bersih 2019.

Sebelumnya, target setoran dividen kepada pemegang saham Bank Sumut, yaitu Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan Pemerintah Kota/Kabupaten di Sumatra Utara, adalah Rp517 miliar untuk 2020.

Selain itu, Budi menyatakan tahun ini Bank Sumut kembali melanjutkan persiapan initial public offering (IPO). Perseroan berencana untuk melantai di bursa saham pada 2021, tetapi pandemi covid-19 membuat pesiapan Bank Sumut belum sempurna.

Budi menuturkan dilihat dari net interest margin (NIM) perseroan pada tahun lalu, Bank Sumut mampu menarik minat investor. Namun, dia tidak merinci persentase NIM perseroan.

“Kalau dilihat dari laporan keuangan, net interest margin masih bagus sekali. Ini otomatis untuk investor adalah sinyal yang bagus,” ujarnya pada Selasa (16/3/2021).

Untuk diketahui, aset Bank Sumut sepanjang 2020 meningkat menjadi Rp33,5 triliun, tumbuh 5,6 persen dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp31,7 triliun.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp26,9 triliun atau meningkat 7,06 persen year on year (YoY) dibandingkan dengan Desember 2019 sebesar Rp25,1 triliun, sedangkan kredit yang disalurkan sebesar Rp 23,6 triliun. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) juga mampu ditekan dari 4,36 persen menjadi 3,54 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini