Komisi VI Ramai-Ramai Dukung Holding Ultra Mikro BRI-Pegadaian-PNM

Bisnis.com,17 Mar 2021, 16:11 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPR RI berharap pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan tiga badan usaha milik negara (BUMN) menjadi solusi penyediaan produk keuangan berbiaya murah hingga ke pelosok negeri.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN tengah mematangkan rencana pembentukan sinergi ultra mikro yang melibatkan tiga BUMN.

Ketiga BUMN tersebut, yaitu PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang akan menjadi induk.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade menyampaikan pihaknya mendukung pembentukan holding BUMN ultra mikro, dengan harapan mempercepat perbaikan ekosistem UMKM di masa pemulihan ekonomi pada 2021.

Terutama, dalam mempermudah aksesibilitas masyarakat terhadap pembiayaan dengan bunga rendah hingga ke wilayah pelosok.

"Bunga pembiayaan mikro nantinya lebih murah. Kami yakin holding ini mampu meningkatkan akses pembiayaan hingga ke pelosok negeri," ujar Andre dalam keterangannya, Rabu (17/3/2021).

Andre pun yakin praktik aksi korporasi kali ini lebih sehat lantaran melibatkan BRI yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harapannya, holding ini tidak hanya sebatas aksi korporasi semata, tetapi juga akan bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat, utamanya masyarakat kecil.

Terutama, Andre menjelaskan holding ini bisa menangani fenomena di akar rumput, di mana pelaku usaha mikro kerap terkendala akses permodalan yang membuat mereka tak punya pilihan hingga akhirnya terpaksa berhubungan dengan rentenir.

"Kita tahu rentenir bisa menarik denda sesuka hati bahkan menyita aset usaha. Akhirnya pelaku usaha yang terpaksa meminjam ke rentenir terjebak dalam lingkaran setan," jelasnya.

Seperti diketahui, holding BUMN untuk ultra mikro bertujuan mendukung visi pemerintah dalam memberdayakan usaha ultra mikro, mempercepat laju inklusi keuangan, pembiayaan berkelanjutan, serta menyasar 57 juta nasabah ultra mikro.

Ini mengingat dari 57 juta nasabah segmen paling bawah tersebut sekitar 30 juta di antaranya belum memiliki akses ke sumber pendanaan formal.

"Kami juga berharap semangat kolaborasi ini dapat menjadi dorongan baru dalam mengembangkan segmen ultra mikro di Tanah Air," tutup Andre.

Gagasan untuk pembentukan holding BUMN ultra mikro ini juga mendapat dukungan dari kalangan anggota dewan di Komisi VI DPR RI lain.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mengungkapkan menyambut positif gagasan untuk memperkuat ekosistem ultra mikro melalui rencana holding, karena merupakan langkah bagus.

"Menurut saya, itu langkah bagus. Integrasi pembiayaan ultra mikro akan memperkuat, baik dari sisi kelembagaan, permodalan dan pelayanan," ujar Anggota Fraksi Partai Nasdem ini.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron menambahkan pihaknya mendukung rencana holding ultra mikro karena ini bagus untuk rekonstruksi ekonomi nasional.

Herman menyampaikan dengan integrasi ini BRI, Pegadaian, dan PNM akan menjadi lebih kuat dari sisi data dan penghimpunan dana masyarakat, yang pada akhirnya akan berdampak pada bunga yang lebih terjangkau dan akselerasi pembiayaan.

Di samping itu, Herman menyampaikan Komisi VI pun akan tetap mengawal kinerja holding ultra mikro untuk tetap menjalankan misinya mengembangkan UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini