Bisnis.com, JAKARTA – J&T Express memutuskan berkolaborasi secara khusus dengan Trigana Air dalam pengiriman via udara di luar Jawa berupa pesawat khusus kargo (air freighter) akibat ketidakstabilan jadwal penerbangan selama masa pandemi Covid-19.
CEO J&T Express Robin Lo menuturkan selama pandemi banyak jadwal penerbangan yang mesti dibatalkan hingga ditunda akibat kurangnya tingkat keterisian penumpang. Hal ini mengakibatkan pengiriman melalui jalur udara terhambat dan turunnya layanan kepada konsumen.
Di sisi lain, saat ini J&T memiliki intensitas permintaan yang tinggi di luar pulau Jawa. Alhasil strategi bekerja sama dengan Trigana Air dalam air freighter menjadi opsi terbaik saat ini. Selama ini, kata dia, ada dua rute yakni Jakarta–Medan dan Jakarta–Batam dengan tingkat pengiriman tertinggi di luar Pulau Jawa.
Alhasil, air freighter tersebut akan melayani pengiriman paket dengan rute Jakarta–Medan, dan Jakarta–Batam–Tanjung Pinang. Kapasitasnya bisa mengangkut sampai dengan 15 ton per penerbangan dengan setidaknya dua kali penerbangan setiap harinya.
“Melihat situasi pandemi saat ini masih terjadi ketidakstabilan jadwal penerbangan, banyak jadwal terbang pesawat yang cancel maupun delay akibat kurangnya penumpang serta faktor lainnya Setelah sebelumnya kami memaksimalkan distribusi jalur darat untuk pengiriman di pulau Jawa, air freighter juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi pengiriman jalur udara di area luar pulau Jawa,” ujarnya, Kamis (18/3/2021).
Selain itu dengan air freighter ini J&T Express berharap juga dapat mengakomodir kebutuhan pelanggan untuk pengiriman paket yang berukuran lebih besar dan lebih berat dimana kedua hal ini tidak dapat diterima sebelumnya akibat keterbatasan dalam akses pengiriman jalur udara khusus kedua rute tersebut.
J&T Express juga dapat secara fleksibel mengatur jam penerbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel