Holding Ultra Mikro Dinilai Untungkan Pegadaian dan PNM, Ini Alasannya

Bisnis.com,19 Mar 2021, 11:31 WIB
Penulis: Khadijah Shahnaz
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Pembentukan holding ultra mikro dinilai pengamat akan lebih menguntungkan Pegadaian dan PMN menghadapi persaingan global.

Sebagaimana diketahui, holding ultra mikro melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch. Amin Nurdin mengatakan rencana kerja yang dilakukan Kementerian BUMN sejauh ini sudah sangat tepat.

"Saat ini sudah terlalu banyak perusahaan pelat merah yang model bisnisnya sangat mirip dan penggabungan pada perusahaan sehat justru sangat baik karena tantangan ekonomi ke depan sangat berat dengan era digitalisasi," kata Amin dalam keterangan resmi. Jumat (19/3/2021).

Terkait pembentukan holding BUMN untuk ultra mikro, Amin pun mengatakan Pegadaian dan PNM akan mendapat keuntungan yang jauh lebih besar, baik dari sisi efisiensi dan ekspansi usaha yang lebih besar.

“Digitalisasi BRI juga mampu diadopsi untuk tranformasi digital yang lebih tangguh menghadapi teknologi finansial yang semakin agresif di sejak beberapa tahun terakhir,” ungkap Amin.

Lagi pula, Amin mengatakan penggabungan usaha BUMN telah sesuai dengan visi keuangan berkelanjutan, di mana pemerintah Indonesia sudah menandatangani kesepakatan dalam hal ini.

"OJK pun sudah punya aturan terkait keuangan berkelanjutan yang indikatornya bukan hanya bisnis, tetapi juga manusia dan lingkungan. Pembentukan holding pun akan membuat keberlanjutan bisnis lebih terjaga ke depannya," sebutnya.

Rencana pembentukan holding BUMN untuk ultra mikro yang akan melibatkan tiga BUMN ini terus dimatangkan, di mana pada Kamis (18/3/2021) kemarin, Komisi VI DPR menggelar Rapat Kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir terkait konsultasi pembentukan holding ultra mikro ini.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pemerintah menjamin pembangunan ekosistem BUMN untuk ultra mikro tidak hanya dilakukan berlandaskan pertimbangan bisnis semata.

Namun, juga berdasarkan keinginan pemerintah meningkatkan kesejahteraan pekerja perusahaan terlibat, dan pelaku usaha ultra mikro serta UMKM.

Menurutnya, ekosistem ini ingin memastikan terdapatnya penurunan bunga pinjaman, yang selama ini menjadi konteks hambatan kenapa pelaku usaha ultra mikro dan UMKM tidak mendapat pendanaan yang lebih baik.

"Model bisnis ekosistem ultra mikro akan fokus pada pemberdayaan bisnis melalui PNM dan pengembangan bisnis melalui Pegadaian dan BRI untuk membuat usaha mikro naik kelas, sehingga bisa memasuki tahapan yang lebih tinggi,” ungkap Erick dalam keterangan resmi.

Anggota Komisi VI DPR dari Partai Gerindra Andre Rosiade menegaskan pertemuan antara lembaga legislatif dengan Kementerian BUMN kali ini hanya bersifat konsultasi. Dia memandang rencana pembentukan ekosistem BUMN untuk ultra mikro sudah tepat untuk membangkitkan ekonomi Indonesia.

Andre pun menilai rencana tersebut menjadi salah satu terobosan Menteri BUMN dan Presiden agar UMKM bisa bangkit.

"Ini kebijakan yang tepat oleh pemerintah untuk bagaimana kita bisa membangkitkan ekonomi kita, terutama membunuh rentenir. Kebijakan ini menyelamatkan rakyat Indonesia dari praktik rentenir yang mematikan rakyat miskin,” ujar Andre.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini