Sri Mulyani Rilis Surat Utang, Nilai Tukar Rupiah Diramal Kembali Berotot Pekan Depan

Bisnis.com,19 Mar 2021, 16:08 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Karyawan menghitung mata uang rupiah di Bank Bukopin Syariah, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot pada Jumat (19/3/2021) berhasil ditutup menguat tipis 0,02 persen. Pekan depan, rupiah diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,02 persen atau 2,5 poin ke level Rp14.407,5 per dolar AS pada perdagangan Jumat (19/3/2021).

Sepanjang hari, rupiah bergerak di rentang Rp14.407,5-Rp14.470. Adapun, selama tahun berjalan rupiah melemah 2,55 persen terhadap dolar AS. Sementara itu, indeks dolar pada pukul 15.42 WIB, melemah 0,16 persen ke level 91,722.

Di sisi lain, selama sepekan terakhir rupiah mengalami pelemahan, pada penutupan perdagangan pekan lalu, nilai tukar rupiah berada di level Rp14.385 per dolar AS. Dengan demikian, dalam sepekan rupiah melemah 22,5 poin melemah 0,15 persen.

Ekonom Fiskal dan Kesejahteraan Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menjelaskan jika melihat dari perkembangan sepekan, data ekonomi dari dalam negeri belum mampu mendorong penguatan rupiah yang signifikan.

"Untuk rupiah pekan depan, saya kira masih akan sideways di kisaran 14.350- 14.400, pergerakan pekan depan akan masih akan dipengaruhi oleh sentimen yield obligasi AS dan juga kewaspadaan akan potensi gelombang kedua dari Covid-19 secara global," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (19/3/2021).

Rupiah diperkirakan cenderung menguat dengan sentimen dari dalam negeri terkait pemerintah berencana akan menerbitkan kembali obligasi. Penerbitan obligasi ini diproyeksikan akan mendorong capital inflow.

"Dengan demikian, juga akan turut berdampak pada dinamika nilai tukar rupiah di pekan depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini