WHO Desak Dunia Tetap Gunakan Vaksin Covid AstraZeneca

Bisnis.com,20 Mar 2021, 16:42 WIB
Penulis: Newswire
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak dunia agar tetap menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Rekomendasi yang sama juga dikeluarkan oleh regulator Eropa dan Inggris setelah kekhawatiran muncul soal kasus pembekuan darah. "Kami mendesak negara-negara untuk terus menggunakan vaksin COVID-19 yang penting ini," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir Antara, Sabtu (20/3/2021).

Imbauan itu disampaikan setelah panel keamanan vaksin WHO menyebutkan bahwa data yang tersedia mengenai suntikan AstraZeneca tidak menunjukkan peningkatan kondisi pembekuan darah secara keseluruhan.

Pekan ini, badan pengawas obatan-obatan Eropa dan Inggris juga mengatakan khasiat vaksin AstraZeneca lebih besar ketimbang risikonya. Pandangan para regulator itu mendorong banyak negara untuk melanjutkan pemberian vaksin tersebut.

"Vaksin AstraZeneca sangat krusial sebab merupakan 90 persen lebih dari vaksin yang didistribusikan melalui COVAX. Covid-19 adalah penyakit mematikan, dan vaksin buatan Universitas Oxford-AstraZeneca mampu mencegahnya. Penting juga untuk diingat bahwa Covid-19 itu sendiri dapat menyebabkan pembekuan darah dan penurunan kadar trombosit,” jelasnya.

Melalui pernyataan, komite penasihat global WHO untuk keamanan vaksin mengatakan vaksin AstraZeneca memiliki riwayat manfaat-risiko yang positif dan potensi luar biasa untuk mencegah infeksi dan mengurangi angka kematian.

Panel WHO, yang terdiri atas 12 ahli independen dan melakukan pertemuan virtual pada Selasa (16/3/2021) dan Kamis (18/3/2021), serta meninjau data keamanan dari Eropa, Inggris Raya, India, dan basis data global WHO.

"Walaupun kasus tromboemboli yang sangat langka dan asing digabung dengan trombositopenia, seperti trombosis sinus vena selebri [CVST], juga telah dilaporkan setelah imunisasi vaksin Covid-19 AstraZeneca di Eropa, belum diketahui secara pasti bahwa kasus itu disebabkan oleh vaksinasi," kata panel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini