Simak! Ini Cara Daftar Vaksinasi Lansia KTP DKI & Non-DKI di Hang Jebat

Bisnis.com,21 Mar 2021, 19:16 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Layanan vaksinasi Covid-19 untuk warga lansia umum di Istora Senayan, Jakarta Selatan. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Kampus Hang Jebat bagi lansia baik ber-KTP DKI Jakarta maupun Non-DKI mulai besok, Senin (22/3/2021).

Dikutip dari unggahan melalui akun Instagram @kemenkes_ri, Minggu (21/3/2021), para lansia yang ingin mendaftar bisa mengakses laman loket.com/event/vaksinbbpk.

"Pendaftaran vaksinasi Covid-19 dibuka untuk Lansia KTP DKI dan Non-DKI dimulai 22 Maret di BBPK Jakarta, Kampus Hang Jebat," tulis Kemenkes melalui akun Instagram @kemenkes_ri.

Pendaftaran dapat dilakukan pada Senin-Sabtu dengan perincian jam operasional yakni Senin - Jumat (kecuali libur nasional) 08.00 - 12.00 WIB dan 13.00 - 16.00 WIB. Sementara itu, khusus Sabtu, pendaftaran hanya dilayani pada pukul 08.00 - 12.00 WIB.

Pelayanan vaksinasi ini sendiri melibatkan sejumlah tim tenaga kesehatan yang berasal Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan khususnya dari Puskesmas Kebayoran Baru, Poltekkes Jakarta 2, dan Poltekkes Jakarta 3.

Selain itu untuk mengatur kelancaran kegiatan, Kemenkes juga mengerahkan tim dari Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan dan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan yang siap membantu mengarahkan para lansia mulai proses registrasi hingga mereka menerima sertifikat bukti telah divaksin.

Kemenkes mengimbau bagi lansia yang mempunyai penyakit disarankan membawa surat rekomendasi dari dokter.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan keberadaan sentra vaksinasi bakal mempercepat pemerintah dalam mencapai target cakupan vaksinasi Covid-19.

Hal itu dia sampaikan saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Sekolah Ursulin, Jakarta Pusat, pada Sabtu (20/3/2021).

Dante mengatakan sentra vaksinasi ini merupakan gerakan, karena dengan gerakan maka semua sektor di masyarakat dan semua elemen di masyarakat akan berperan.

“Sentra-sentra vaksinasi seperti ini diperlukan karena dapat mempercepat vaksinasi. Percepatan itu perlu dibiasakan kalau kita melakukan vaksinasi,” ujarnya.

Jika vaksinasi hanya dilakukan berdasarkan fasilitas kesehatan yang dimiliki Kementerian Kesehatan secara eksklusif, maka menurutnya, target vaksinasi 181,5 juta orang tidak akan tercapai.

“Kecepatan kita sampai saat ini kira-kira yang sebelumnya 10 ribu sampai 100 ribu per hari sekarang sudah menjadi 300 ribu sampai 380 ribu per hari. Ini berkat adanya sentra-sentra vaksinasi seperti ini,” ucap Dante.

Dia menambahkan jumlah vaksin secara bertahap akan ditambah terus. Jadi saat ini Pemerintah Indonesia sudah punya kira-kira 30 juta dosis vaksinasi sampai akhir bulan Maret. Nantinya stok vaksin akan ditambah lagi sehingga stok vaksin akan berkecukupan.

Dr. Dante menekankan kepada masyarakat walaupun sudah divaksinasi, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Sebab antibodi baru terbentuk setelah 3 minggu usai vaksinasi kedua.

Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk.

Suntikan kedua berfungsi sebagai booster untuk membentuk antibodi secara optimal dan imunitas. Ini baru akan terbentuk secara baik setelah 3 minggu suntikan kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini