BioNTech Siapkan Produksi Vaksin Kanker

Bisnis.com,22 Mar 2021, 07:53 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari
Vaksin Pfizer dan BionTech

Bisnis.com, JAKARTA - Ozlem Tureci, salah satu pendiri BioNTech, menyatakan bahwa perusahaan telah lama berupaya mengembangkan vaksin kanker.

Rencananya, vaksin itu akan dikembangkan dengan menggunakan messenger RNA, atau mRNA, sama halnya yang dipakai pada vaksin corona yang dikembangkannya.

"Kami memiliki beberapa vaksin kanker yang berbeda berdasarkan mRNA." ujarnya dilansir dari Express.

Meski demikian, dia belum bisa memastikan seberapa cepat vaksinasi bisa dilakukan. "itu sangat sulit untuk diprediksi dalam perkembangan inovatif". tambahnya.

Dia berharap vaksin itu bisa tersedia dalam beberapa tahun ke depan.

Dua pemimpin dari tim vaksin virus corona Universitas Oxford juga menyatakan bahwa mereka berencana untuk menggunakan teknologi yang sama untuk "merevolusi" pengobatan kanker.

Vaccitech, yang didirikan oleh Profesor Sarah Gilbert dan Profesor Adrian Hill, sedang mengerjakan penggunaan pusat teknologi untuk vaksin Covid Oxford untuk mengobati kanker paru-paru bukan sel kecil, dengan uji klinis yang akan dimulai musim panas ini.

Perusahaan juga mulai mengerjakan vaksin kanker prostat, dengan hasil dari studi awal yang digambarkan sebagai "sangat menjanjikan".

Itu juga mengembangkan 'vaksin terapeutik', yang mengobati daripada mencegah penyakit, untuk infeksi virus kronis termasuk hepatitis B.

Pada Desember 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyetujui vaksin kanker payudara untuk uji klinis.

Proyek Literasi Genetik (GLP) menjelaskan bagaimana vaksin kanker dapat bekerja, membaginya menjadi 'vaksin pengobatan (atau terapeutik)' dan 'vaksin pencegahan'.

Vaksin kanker payudara Anixa Biosciences adalah salah satu dari sekian banyak yang dievaluasi untuk penggunaan klinis karena vaksin kanker terus menunjukkan harapan.

“Taktik yang sama untuk menyuntikkan pasien dengan protein sel tumor telah menjanjikan dalam pengobatan melanoma; bentuk kanker kulit yang serius dan berpotensi fatal. " papar mereka.

GLP juga menunjuk Harvard Medical School di Boston dan Broad Institute di Cambridge, Massachusetts, yang "telah mengembangkan vaksin yang dipersonalisasi yang melatih sel kekebalan untuk mengenali protein di permukaan sel melanoma dan menghancurkannya"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini