Target Kontribusi PDB Parekraf Digandakan, Begini Strateginya

Bisnis.com,22 Mar 2021, 12:53 WIB
Penulis: Fatkhul Maskur
Pegawai hotel melayani wisatawan di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (3/3/2020). Tingkat hunian hotel di Bali rata-rata turun hingga 70 persen sejak merebaknya wabah virus corona./ANTARA FOTO-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini, kontribusi sektor parekraf terhadap produk domestik bruto yang sekitar 4,3 persen, ditargetkan menjadi 10-12 persen dalam 5-10 mendatang. Sejumlah strategi pencapaian telah disiapkan pemerintah. Apa saja?

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) akan mencapai 10-12 persen dalam 5 hingga 10 tahun mendatang.

“Saat ini kontribusi sektor parekraf terhadap PDB sekitar 4,3 persen. Saya menargetkan 5-10 tahun lagi kontribusinya bisa mencapai 10-12 persen dari PDB,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno seperti dikutip Antara, Senin (22/3/2021).

Berbicara dalam diskusi daring bertajuk Reimagining The Future of Indonesia, Menparekraf Sandiaga Uno menyebutkan kini target Kemenparekraf tak lagi berfokus pada jumlah wisatawan yang hadir, melainkan meningkatkan kualitas dan mengandalkan wisatawan Nusantara.

“Selama ini kita kan selalu memasang target berapa banyak jumlah wisatawan yang hadir ke Indonesia. Saya ingin mengubah target itu dari quantity menjadi quality. Kami juga tidak mau hanya mengandalkan kepada wisatawan mancanegara tapi juga harus menambah jumlah wisatawan nusantara,” tambah Menparekraf.

Untuk mencapai target tersebut, Kemenparekraf melakukan dua kampanye nasional yaitu Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia. Oleh karena itu, Kemenparekraf perlu berkolaborasi dengan sejumlah pihak termasuk dengan media untuk bisa kembali membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Selain itu, pemerintah juga mempunyai 5 destinasi Bali Baru yang diharapkan bisa mempercepat pemulihan industri pariwisata. Meski demikian, jumlah wisatawan ke Pulau Dewata diharapkan tetap meningkat, dengan 5 Bali Baru yang menambah jumlah wisatawan.

"Jadi 5 Bali baru ini tidak mengambil kuenya Bali tapi justru untuk memperbesar jumlah wisatawan sehingga bisa memperbesar kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terhadap PDB,” jelas Menparekraf.

Ia optimistis kebangkitan industri pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun ini akan membantu pemulihan ekonomi nasional. Sementara itu, Presiden Joko Widodo memprediksikan wisata Pulau Dewata akan bangkit kembali pada pertengahan 2021.

Bringing back tourism means bringing back economy. Karena industri pariwisata itu adalah baecons of hope yang bisa membuka peluang tenaga kerja. Saya berharap semua destinasi wisata sudah menjalankan dengan ketat protokol kesehatan sehingga wisatawan tidak ragu lagi untuk berlibur,” jelas Menparekraf.

Pariwisata termasuk salah satu sektor yang terkena dampak paling parah dari pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) turun dari 16 juta pada 2019 menjadi 4,08 juta pada 2020 atau sebanyak 75 persen.

Kemudian pada 2019 devisa sektor pariwisata mencapai 16,9 miliar dolar AS. Namun, pada 2020 turun drastis menjadi 3,54 miliar dolar AS. Begitu juga dengan jumlah tenaga kerja pariwisata juga mengalami penurunan menjadi 13,97 juta orang di 2020 dari sebelumnya 14,96 juta orang pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini