BTN Optimistis Kredit Bermasalah Bisa Turun ke Level 3,5 Persen

Bisnis.com,22 Mar 2021, 13:54 WIB
Penulis: M. Richard
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. optimistis rasio kredit bermasalah (non performing loan /NPL) akan bisa ditekan pada tahun ini hingga ke level 3,5 persen.

Direktur Remedial and Wholesale Risk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Elisabeth Novie Riswanti menuturkan optimisme itu seiring dengan berbagai langkah yang telah dilakukan perseroan mulai dari restrukturisasi kredit hingga penjualan kredit macet. 

Perseroan, seperti halnya bank-bank lain, aktif memberikan restukturisasi kredit kepada debitur yang terdampak Covid-19 sejak tahun lalu. Saat ini jumlah resktrukturisasi kredit telah mulai melandai sejalan dengan tren perbaikan pendapatan debitur.

Adapun, restrukturisasi kredit Bank BTN tercatat Rp57,5 triliun naik dari September 2020 Rp52,80 triliun. Namun peningkatan ini tidak lagi setinggi dua kuartal sebelumnya. 

Novie menyampaikan perseroan tetap yakin rasio kredit bermasalah akan mencapai 3,5% tahun ini. Perseroan melakukan transformasi yang cukup agresif dari sistem koleksi dan penjualan aset. Dengan upaya tersebut, Novie menyampaikan perseroan dapat kembali mendorong peningkatan kualitas kredit lebih tinggi lagi.

"Proses perbaikan sudah kami lakukan tahun lalu. Kami yakin kualitas kredit kami akan lebih baik lagi, dan NPL akan mencapai 3,5% sampai 3,7% tahun ini," katanya, beberapa waktu lalu. 

Novie menyampaikan perseroan telah meningkatkan kualitas kredit selama pandmei dengan menurunkan rasio NPL dari 4,78% pada 2019 menjadi 4,37% pada 2020.

Dia menuturkan perseroan melakukan perbaikan di sisi koleksi dengan melakukan digitalisasi proses. Perseroan membuat aplikasi mobile collection yang dilengkapi dengan digital verivication yang mempercepat kerja tim koleksi.

Dari sisi aset yang diambil alih (AYDA), Novie menuturkan Bank BTN juga memperluas saluran penjualan kredit macet melalui pengembangan portal rumah murah serta memperbanyak kerja sama dengan investor di sektor properti.

"Adapun upaya ini sangat berhasil tahun lalu. perseroan berhasil melakukan penjualan kredit hapus buku sekitar Rp167 miliar. tahun ini pun akan meningkat lebih baik lagi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini