Bisnis.com, JAKARTA — Separuh generasi muda yang memilih untuk menjadi pengusaha atau pekerja lepas tercatat belum terproteksi oleh asuransi kesehatan, berdasarkan survei grup asuransi Sun Life di Asia.
Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia Elin Waty menilai bahwa isu kesehatan masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat di seluruh dunia. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda yang mengambil risiko dengan memulai usaha sendiri atau menjadi pekerja lepas.
Menurut Elin, pilihan tersebut menunjukkan aspirasi generasi muda saat ini yang berbeda dari generasi sebelumnya. Namun, kebutuhan akan perlindungan tetap menjadi kebutuhan setiap generasi, tentu sesuai kemampuan dan aspirasinya.
Saat ini, isu kesehatan masih menjadi tantangan yang dihadapi masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya terkait berbagai potensi penyakit, tetapi juga fakta bahwa biaya kesehatan cenderung mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahun.
"Sayangnya, Survei Sun Life berjudul Future of Family Businesses in Asia pada 2020 lalu menemukan hanya 50 persen pengusaha muda rintisan yang memiliki asuransi kesehatan pribadi," tulis Elin dalam keterangan resmi yang diperoleh Bisnis pada Rabu (24/3/2021).
Elin pun mengutip hasil studi Indonesia Milenial Report 2019, yakni 55,4 persen generasi muda ingin memiliki usaha sendiri. Adapun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2020, sebanyak 33,34 juta orang bekerja sebagai pekerja lepas (freelancer), naik 26 persen (year-to-date/ytd).
Menurutnya, generasi milenial di usia produktif banyak memilih untuk menjadi pekerja lepas karena fleksibilitas yang dimiliki. Motivasi serupa pun terjadi dalam pilihan untuk mempunyai bisnis sendiri.
Di sisi lain, berdasarkan temuan 2021 Global Medical Trends Survey, biaya kesehatan di Indonesia diperkirakan naik 12 persen pada 2021. Menurut Elin, kebutuhan masyarakat untuk melengkapi diri dengan perlindungan dan fasilitas kesehatan semakin krusial, terlebih dengan berbagai potensi krisis baik ekonomi maupun kesehatan yang masih menjadi ancaman.
“Melihat situasi yang ada, Sun Life menghadirkan solusi proteksi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perlindungan kesehatan yang anti ribet, karena tidak perlu pemeriksaan kesehatan, terjangkau, dan komprehensif melalui Sun Healthcare Solution atau Sun Health,” ujar Elin.
Perseroan menawarkan produk asuransi kesehatan dengan sejumlah layanan, seperti fasilitas transaksi non tunai (cashless) dan tidak membutuhkan proses cek medis. Batas tahunan pun terus meningkat secara otomatis hingga Rp20 miliar, dengan manfaat proteksi jiwa hingga Rp200 juta.
"Guna menjangkau masyarakat yang lebih luas, Sun Health bukan hanya akan dipasarkan melalui jalur distribusi konvensional, ke depan, perlindungan kesehatan ini juga akan hadir di jalur distribusi agency syariah dan bancassurance," tulis Elin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel