BI Catat Uang Beredar Februari 2021 Tetap Tumbuh Tinggi, Tembus Rp6.810,5 Triliun

Bisnis.com,25 Mar 2021, 14:19 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar di masyarakat dalam arti luas (M2) tetap tumbuh tinggi pada Februari 2021.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan posisi M2 pada Februari 2021 adalah sebesar Rp6.810,5 triliun atau tumbuh sebesar 11,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), meski mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,8 persen yoy. 

Pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) pada Februari 2021 tercatat sebesar 18,6 persen yoy, relatif stabil jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2021 sebesar 18,7 persen yoy.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh melambatnya peredaran kartal, di mana pada Februari 202 tercatat sebesar Rp689,2 triliun, atau tumbuh sebesar 14,8 persen yoy. Angka pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan dengan Januari 2021 sebesar 15,6 persen yoy.

Sementara itu, pertumbuhan uang kuasi juga tercatat melambat dari sebesar 9,7 persen pada bulan sebelumnya menjadi 9,2 persen yoy pada Februari 2021.

Erwin menjelaskan, berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan M2 pada Februari 2021 terutama dipengaruhi oleh tetap tingginya tagihan bersih kepada pemerintah pusat, perlambatan aktiva luar negeri bersih, dan penurunan kredit. 

“Pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat tetap tinggi sebesar 50,8 persen yoy, meskipun lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya sebesar 54,8 persen yoy,” katanya,

Di sisi lain, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih tercatat sebesar 11,5 persen yoy, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2021 sebesar 14,9 persen yoy. 

BI pun mencatat, pertumbuhan kredit perbankan pada Februari 2021 terkontraksi sebesar -2,3 persen yoy, sedikit lebih dalam dari kontraksi -2,1 persen yoy pada Januari 2021.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini