Industri Keuangan NTB Berharap Berkah Mudik Lebaran

Bisnis.com,25 Mar 2021, 17:23 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Sejumlah pengguna jalan melintas di pusat pertokoan Jalan Pejanggik Cakranegara, Mataram, NTB, Senin (22/3/2021)./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, MATARAM - Industri keuangan Nusa Tenggara Barat diprediksi akan semakin tumbuh ketika masyarakat NTB yang berada di luar daerah mudik atau pulang kampung ke NTB.

Transaksi ekonomi yang diprediksi meningkat dengan adanya arus penduduk yang pulang kampung merayakan Idul Fitri akan memberi dampak positif pada sektor keuangan NTB.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB Farid Faletehan menjelaskan dengan diperbolehkannya mudik yang beriringan jalan dengan proses vaksinasi akan meningkatkan ekonomi NTB.

"Mudik ini selain soal hari raya kan ada liburnya juga. Jadi semakin baik transaksi keuangan di masyarakat. Apalagi setelah vaksinasi akan dan ada kebijakan pelonggaran. Saya optimis pada 2021 kondisi keuangan NTB lebih baik," jelas Farid kepada Bisnis, Kamis (25/3/2021).

Optimisnya OJK pada pertumbuhan Industri keuangan NTB didukung dengan kondisi keuangan pada Januari 2021 yang tumbuh positif, pada Januari 2021 pertumbuhan aset perbankan di NTB secara Year on Year (YoY) tumbuh sejumlah 11,9 persen, sedangkan ditingkat nasional tumbuh 11,99 persen.

"Jadi NTB lebih tinggi dari nasional. Kredit juga masih tumbuh 12,61 persen, DPK NTB tumbuh 12,72 persen lebih tinggi dari nasional yang tumbuh 7,7 persen, dan Non Performing Loan (NPL) NTB 1,29 persen, sedangkan nasional 3,2 persen," jelas Faried.

Tumbuhnya sektor pertanian, pengolahan hingga pertambangan mendorong sektor keuangan NTB tetap tumbuh positif. "Selain itu, rencana dibukanya sekolah pada Juli 2021 akan diprediksi memicu tumbuhnya ekonomi NTB," ungkap Farid.

Sebelumnya Pemprov NTB memperbolehkan warganya mudik dengan syarat sudah dipastikan negatif Covid-19 dengan rapid test antigen atau Swab PCR. Pintu masuk NTB akan diperketat untuk memantau pemudik. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini