Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada hari ini (25/3/2021) pukul 14.00.
Rapat membahas 4 mata acara rapat. Salah satunya, penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2020.
"Sesuai Pasal 71 UUPT, penggunaan laba bersih, termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan, diputuskan oleh RUPS," terang direksi dalam penjelasannya.
Diketahui, BRI membukukan total laba bersih konsolidasian sebesar Rp18,65 triliun pada 2020, atau lebih rendah 45,65% year on year. Kondisi tersebut lantaran adanya tekanan di sisi pendapatan.
Meski begitu, BRI merupakan emiten yang tidak pernah absen membagikan dividen sejak IPO pada 2003.
Berdasarkan laporan tahunan BRI 2019, rasio pembayaran dividen BRI dalam 9 tahun terakhir terus meningkat atau periode tahun buku 2011-2018. Selama periode tersebut, rasio pembayaran dividen berada di rentang 20%-50%.
Dalam proses penentuan dividend payout ratio, manajemen mengajukan besaran dividen dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta memperhatikan pemenuhan rasio kecukupan modal (CAR). Tingkat minimum CAR yang harus dijaga adalah sebesar 14,53%.
Terakhir, BRI membagikan 60% dari laba tahun 2019 sebagai dividen. Bank BUMN itu membagikan Rp20,63 triliun atau Rp168,11 per lembar kepada para pemegang saham tahun lalu.
Selain penetapan penggunaan laba, RUPST BRI juga membahas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan, penetapan remunerasi untuk tahun buku 2020, serta tantiem tahun buku 2020, bagi direksi dan dewan komisaris perseroan. Serta penunjukan akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian perseroan tahun buku 2021 dan laporan keuangan program kemitraan dan program bina lingkungan untuk tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel