Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk. melakukan kerja sama penyaluran kredit dengan platform teknologi finansial (fintech) PT Cerita Teknologi Indonesia (Restock.id).
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan dan Direktur Utama Restock.id Farid Andika di Gedung Gozco, di Jakarta pada Kamis (18/3/2021).
Data yang dihimpun dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI menyebutkan bahwa per Maret 2021, terdapat 12 juta UMKM yang telah terhubung ke platform digital. Pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM akan bergabung ke platform digital di tahun 2023.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan bahwa kerja sama pembiayaan BNC dan Restock.id terjadi karena ada kesamaan visi, yaitu keinginan yang sama untuk memajukan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia.
“BNC melihat potensi dari bisnis mitra kami dan yang lebih penting kami punya kesamaan visi. Bisnis Restock.id sendiri unik dan sangat menarik, jadi kami ingin berkembang dan tumbuh bersama. Saya berharap kedepannya kerja sama ini akan terus berlanjut dan semakin besar sehingga kami dapat lebih luas lagi membantu usaha UMKM di Indonesia,” tutur Tjandra melalui siaran pers, Kamis (25/3/2021).
BNC melakukan penyaluran pembiayaan kepada Restock.id sebesar Rp20 miliar dengan tujuan mempermudah pelaku UMKM untuk memperoleh pembiayaan melalui skema jaminan aset maupun inventory.
Sebelumnya, BNC juga telah mengucurkan pembiayaan yang serupa ke Crowdo, platform teknologi finansial (fintech) P2P besutan PT Mediator Komunitas Indonesia dan Esta Kapital milik PT Esta Kapital Fintek dalam penyaluran kredit dalam penyaluran modal kerja untuk UMKM masing-masing senilai Rp30 miliar untuk Crowdo dan Rp20 miliar untuk Esta Kapital.
Dalam kemitraan ini ada penawaran teknologi dan infrastruktur digital secara menyeluruh untuk bank digital. Tjandra menuturkan ke depannya, BNC masih akan melakukan penyaluran kredit komersial kepada mitra-mitra lain sampai akhir tahun 2021.
Pada awal tahun ini, BNC telah menggandeng tiga perusahaan teknologi finansial di Indonesia dengan total penyaluran kredit untuk pelaku UMKM senilai total Rp70 miliar.
"Hal ini merupakan bentuk komitmen BNC untuk turut serta dalam membantu pemerintah untuk memulihkan roda perekonomian melalui UMKM. BNC akan terus aktif untuk mencari mitra lain sekitar 15 hingga 20 mitra lagi khusus untuk kerja sama channeling ini dengan ticket size antara Rp30 miliar hingga Rp50 miliar. Sehingga, sampai akhir tahun 2021, BNC menargetkan akan dapat menyalurkan kredit komersial sebesar Rp500 miliar,” katanya.
Kinerja keuangan BNC masih tetap terjaga tahun 2020. Meskipun dihadapkan dengan tantangan pandemi Covid-19, perseroan masih berhasil mencatatkan untung.
Laba bersih yang dibukukan mencapai Rp1,9 miliar per kuartal III 2020, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp12,6 miliar. Aset BNC tercatat mencapai Rp4,2 triliun pada periode tersebut. Kredit yang disalurkan mencapai Rp2,96 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp3,07 triliun.
“Kami terus pantau perkembangan ke depannya, kalau ternyata kerja sama yang sudah terjalin ini berdampak baik dan benar-benar terserap, bukan tidak mungkin kita bisa naikkan ticket size pembiayaan lagi," tutup Tjandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel