Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tetap menjadi juara penyumbang dividen terbesar ke kas negara, di antara empat bank pelat merah.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyampaikan laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2020 sebesar Rp18,65 triliun.
Dari jumlah itu, penggunaannya ditetapkan sebesar 65% atau Rp12,12 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham. Adapun dividen bagian Negara RI atas kepemilikan 56,75% saham adalah sebesar Rp6,88 triliun.
"Dividen tahun buku 2020 akan dibayarkan secara proporsional kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal pencatatan," katanya dalam press conference RUPST, Kamis (25/3/2021).
Selanjutnya, Direksi Perseroan akan menetapkan jadwal pembagian dividen tahun buku 2020 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun sebesar 35% atau Rp6,52 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Sebelumnya, RUPST PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menetapkan sebesar 60% dari laba bersih atau sejumlah Rp10,27 triliun dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham. Dan khusus dividen untuk pemerintah atas kepemilikan saham 60% sebesar Rp6,17 triliun akan disetorkan ke rekening kas umum negara.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. juga telah menyelenggarakan RUPST pada 10 Maret 2021. Dari hasil RUPS tersebut, BTN memutuskan untuk tidak membagikan dividen untuk pemegang saham. RUPS menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2020 sebesar Rp1,6 triliun seluruhnya ditetapkan sebagai cadangan.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 29 Maret 2021. Sebelumnya, BNI telah memaparkan kinerja 2020. Laba bersih konsolidasi sepanjang tahun lalu mencapai Rp3,3 triliun atau turun 78,54% dari tahun 2019 sebesar Rp15,38 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel