Terusan Suez Tersumbat, Kelangkaan Kopi Ancam Eropa

Bisnis.com,26 Mar 2021, 23:17 WIB
Penulis: Newswire
Biji kopi Robusta./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Tersumbatnya jalur laut di Terusan Suez akibat terjepitnya kapal kargo raksasa Ever Given, berpeluang membuat produksi kopi kemasan di daratan Eropa terhambat.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (26/3/2021), kecelakaan kapal itu tidak hanya membatasi pengiriman minyak mentah dan gas alam cair, tetapi juga kopi robusta - jenis yang digunakan oleh salah atu produsen raksasa di Eropa yakni Nescafe.

Eropa paling terpengaruh karena mengimpor melalui Suez, tetapi dampaknya akan terasa secara global karena berpeluang menciptakan kondisi penundaan pengiriman produk makanan ke seluruh dunia.

Adapun, sejumlah pakar memperkirakan, proses pembongkaran kapal Ever Given yang berbobot 200.000 ton itu bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Hal itu akan membuat kemacetan lalu lintas kapal di Terusan Suez berlipat ganda.

“Bagi para pedagang, mereka akan berebut untuk memasok klien mereka di Eropa,” kata Jan Luhmann, pendiri JL Coffee Consulting, ujarnya.

Sekitar 12 persen perdagangan global melewati Suez. Jalur tersebut selama ini lebih dikenal sebagai rute pengiriman minyak dan gas. Namun, sejatinya komoditas pertanian seperti kopi juga sangat mengandalkan rute tersebut untuk pengiriman menuju Eropa.

Dari sekian banyak produsen kopi robusta dunia, hanya Brasil dan Pantai Gading yang tidak menggunakan jalur utama ini untuk menjangkau konsumen utama di Eropa.

Kekhawatiran tentang gangguan pasokan kopi robusta ini membuat harga komoditas itu di bursa berjangka London menguat sebanyak 2,8 persen pada Jumat (26/3/2021).

Selisih harga antara kopi untuk pengiriman Mei dan biji untuk Juli melonjak lebih dari 30 persen pada hari Jumat sebelumnya.

Sekadar catatan, hampir semua biji-bijian yang diimpor Eropa dari Afrika Timur dan Asia mengalir melalui Suez.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini