Pendapatan Asia Pacific Fibers (POLY) Merosot, Rugi Bersih Membengkak

Bisnis.com,29 Mar 2021, 13:17 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Pabrik serat stapel memiliki kapasitas tahunan 195.000 MT dan terdiri dari 9 jalur pemintalan langsung, 1 jalur ekstruder, dan 8 jalur serat. /Asia Pacific Fibers

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertekstilan PT Asia Pacific Fibers Tbk. (POLY) mengalami penurunan pendapatan selama tahun pandemi Covid-19 pada 2020. Kinerja keuangannya semakin anjlok di masa ini.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020 yang dikutip Bisnis, Senin (29/3/2021), emiten garmen ini menghasilkan pendapatan total sebesar US$260,96 juta atau Rp3,75 triliun (kurs Rp14.400/US$) anjlok 34,84 persen dari pendapatan pada 2019 sebesar US$400,53 juta.

Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan bersih yang anjlok menjadi US$258,49 juta dan pendapatan usaha lainnya yang juga turun menjadi US$2,46 juta.

Dari sisi beban pokok penjualan pada 2020 sebesar US$250,45 juta lebih rendah dari beban pokok penjualan pada 2019 yang sebesar US$372,98 juta. Kendati demikian, margin laba kotornya turun 4 persen sementara pada 2019 masih di level 6,8 persen.

Adapun, total rugi bersih Asia Pacific Fibers yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$20,54 juta naik dari posisi 2019 yang sebesar US$11,91 juta.

Dari sisi liabilitas, total liabilitas perseroan juga meningkat pada 2020 menjadi US$1,19 miliar, sementara pada 2019 sebesar US$1,18 miliar.

Dengan jumlah liabilitas jangka pendek yang meningkat menjadi US$1,116 miliar dari posisi 2019 sebesar US$1,11 miliar. Adapun, total liabilitas jangka panjangnya meningkat menjadi US$77,42 juta dari kondisi 2019 sebesar US$72,78 juta.

Sementara itu, total asetnya mengalami penurunan menjadi US$231,03 juta dari kondisi 2019 yang sebesar US$242,05 juta.

Dengan rincian penurunan aset lancar POLY menjadi US$121,42 juta dari posisi US$133,33 juta, sementara aset tidak lancarnya sedikit meningkat menjadi US$109,6 juta dari posisi US$108,7 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini