Larangan Mudik Lebaran, Startup Travel Agent Sulit Pulih

Bisnis.com,29 Mar 2021, 23:48 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Ilustrasi startup/

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan (startup) di bidang online travel agency (OTA) dinilai makin sulit pulih lantaran pemerintah resmi melarang adanya kegiatan mudik pada Lebaran pada tahun ini.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan industri OTA menjadi industri yang paling terdampak dari adanya pelarangan mudik lebaran 2021, bahkan sejak pandemi mulai industri OTA sangat terpukul.

“Saya rasa platform OTA perlu menawarkan layanan baru yang bisa mengerek kinerja perusahaan agar tidak terlalu anjlok. Salah satunya staycation ataupun menawarkan jenis wisata baru yang sudah berangsur dibuka,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (29/3/2021).

Menurutnya, layanan staycation masih menjadi menjadi harapan mengingat masyarakat memang dilarang melakukan kegiatan mudik, tetapi masih diperbolehkan untuk menginap di hotel.

“Jadi, mereka [akan beralih] berlibur di hotel saja atau kegiatan wisata alam seperti piknik di daerah terdekat dari kawasan mereka juga jadi pilihan. Sekarang tinggal pelaku OTA untuk memanfaatkan peluang itu agar selamat dari kerugian,” katanya.

Huda menilai kerugian yang akan diterima bagi para pemain OTA pun tidak hanya dari sisi pengembalian (refund) tiket, tetapi penurunan valuasi.

“Untuk permasalahan refund tiket mereka tentunya sudah memperhitungkan potensi kerugiannya jauh-jauh hari sebelum pengumuman pelarangan mudik. Saya lebih fokus ke kerugian yang bersifat tidak langsung seperti penurunan nilai valuasi. Contohnya, nilai valuasi Traveloka saya rasa sangat jatuh saat ini,” katanya.

Adapun, Huda memahami bahwa langkah pelarangan Mudik 2021 menjadi acuan untuk kebaikan OTA ke depan. Sebab, keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 menjadi kunci pemulihan bagi industri perjalanan.

“Banyak sekali faktor yang mempengaruhi pemulihan industri ini. Namun, keberhasilan penanganan pandemi menjadi faktor utama yang akan memicu pemulihan industri ini. Tanpa penanganan pandemi yang proper strategi OTA dan kebijakan pemerintah akan sia-sia,” ujar Huda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini
'