Bisnis.com, JAKARTA — Terbentuknya holding Indonesia Battery Corporation (IBC) pada pekan lalu, menjadi momen penting bagi Indonesia untuk mendukung peralihan energi dari bahan bakar fosil menjadi energi ramah lingkungan.
Kementerian BUMN, yang hadir langsung dalam acara peresmian holding tersebut, tak ragu memasang sasaran ambisius. Targetnya, produksi baterai tahunan mencapai 140 giga watt per jam (GWh) per 2030.
“Dari 140GWh, 50GWh dari produksi ini mungkin nanti akan kita ekspor. Sisanya untuk kebutuhan [baterai mobil listrik] di dalam negeri,” tutur Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansyuri, ketika itu.