IHSG Berpotensi Melemah, Rekomendasi Saham ADRO, AKRA, ASRI, dan IPCC

Bisnis.com,30 Mar 2021, 07:10 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham layak dipantau pada hari ini, Selasa (30/3/2021) di tengah potensi pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG).

IHSG melemah pada perdagangan Senin (29/3/2021), turun 0,46 persen atau 28,75 poin menjadi 6.166,82. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.165,55-6.230,99.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama dalam hasil risetnya menyampaikan, berdasarkan rasio fibonacci, level support maupun resistance maksimum berada pada 6.081,11-6.254,33.

Selain itu, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif.

"Di sisi lain, pergerakan index telah menguji batas atas dari beberapa garis MA 10 maupun MA 60, sehingga peluang terjadinya koreksi lanjutan menuju kepada level support masih terbuka lebar," jelas Nafan dikutip pada Selasa (30/2/2021).

Berikut ulasan teknikal saham-saham pilihan Binaartha Sekuritas hari ini.

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang ADRO alami penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar, dengan “akumulasi” pada area level 1.190–1.210.

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga AKRA berpeluang alami penguatan, minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar, dengan "akumulasi” pada area level 3.250–3.270.

Sama halnya dengna AKRA, saham ASRI berpeluang terjadi penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar dengan "akumulasi” pada area 226–232.

Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 20 maupun MA 60 sehingga IPCC berpeluang alami penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar, dengan "akumulasi” pada area 600–620.

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga LSIP berpeluang terjadi penguatan minimal menuju ke level resistance pertama, dengan "akumulasi” pada level 1.320–1.340.

Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal MNCN menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada level 1.000–1.020.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini