Pahami Lebih Dalam tentang Efek Samping Vaksin

Bisnis.com,02 Apr 2021, 11:59 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Koordinator Tim Pakar Juru Bicara Pemerintah untuk Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan ada 2 indikator utama yang menentukan efektivitas vaksin dalam memunculkan kekebalan dalam tubuh.

Dikutip dari keterangan resminya, Jumat (2/4/2021), dia mengemukakan 2 indikator utama tersebut adalah kualitas vaksin dan prosedur vaksinasi yang baik.

Sebelum dilakukan vaksinasi, penerima vaksin berhak mendapatkan beberapa pelayanan, pertama yakni screening mandiri yang meliputi riwayat penyakit, kontak erat, perjalanan, dan konsusmi obat.

Kedua, pemeriksaan tanda vital seperti tekanan darah. Ketiga, komunikasi terkait keamanan vaksin untuk meningkatkan rasa aman pasien. Keempat, penyediaan fasilitas dan pelayanan yang berikan kenyamanan pada pasien. Misalnya bilik khusus untuk penerima vaksin berhijab maupun posisi penyuntikan yang nyaman.

“Tahapan pravaksinasi adalah tahapan yang penting karena pada prinsipnya vaksin hanya diberikan untuk individu yang sehat. Tahapan ini juga bertujuan memastikan prosedur medis yang dilakukan dapat mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan,” tekannya.

Karena itu, dia mengatakan semua petugas vaksinasi diminta untuk melakukan screening yang ketat kepada peserta vaksinasi.

Apabila ada yang tidak memenuhi syarat agar tidak divaksin. Lalu, kepada peserta vaksinasi harus benar-benar memperhatikan kondisi tubuh sebelum menerima vaksin.

“Setelah proses vaksinasi dilakukan terdapat 2 peluang kemunculan kejadian yang tidak diharapkan, yakni KIPI maupun reaksi simpang atau efek samping,” jelasnya.

KIPI adalah kejadian yang tidak diharapkan dan tidak berkaitan langsung secara sebab akibat dengan vaksin. Misalnya karena pengaruh genetik, pengaruh obat lain, atau kesalahan medis dan faktor lain.

Sebaliknya, reaksi simpang adalah kejadian yang tidak diharapkan dan terbukti secara ilmiah berkaitan secara langsung secara sebab akibat, dengan vaksin.

“Secara umum, kemunculan efek samping suatu produk farmasi lebih sedikit dibanding kejadian ikutannya. Mengingat perjalanan produksinya yang cukup kompleks dengan pengawasan yang sangat ketat yakni standar keamanan yang tinggi di tiap tahap pengembangannya, produksinya, atau distribusinya,” katanya.

Menurutnya, KIPI setelah vaksinasi Covid yang ditemukan di lapangan umumnya adalah rasa nyeri, timbul kemerahan, atau pembengkakan di area lokal penyuntikan.

Selain itu, efek secara sistemik yang muncul ditemukan adalah keletihan, sakit kepala, rasa nyeri otot dan sendi, dan deman. Namun masyarakat tidak perlu khawatir jika mengalami hal serupa setelah divaksinasi.

“Rasa sakit dan tidak nyaman itu dapat dikurangi dengan beberapa upaya seperti pengompresan di area suntik atau menjamin hidrasi tubuh terjaga dengan baik,” tambahnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini