See Red Jadi Kampanye Nyata MU Hadapi Pelecehan Rasial

Bisnis.com,03 Apr 2021, 13:53 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Striker Timnas Inggris dan Manchester United Marcus Rashford termasuk yang menjadi korban pelecehan rasial./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengatakan klub Liga Primer Inggris "serius" dalam meluncurkan kampanye baru untuk melawan rasisme dan diskriminasi dalam sepak bola. United mengumumkan pembuatan kampanye 'See Red' pada Jumat (2/4/2021).

Klub telah menyiapkan sistem pelaporan online, mendorong penggemar untuk menandai pelecehan online, dan ingin platform sosial mengambil tindakan keras terhadap rasisme.

"Kampanye ini pasti akan berdampak dan itu akan terlihat," kata Solskjaer, mantan pemain United dan Timnas Norwegia.

United akan menggunakan penutup kursi tribun untuk pertandingan Liga Primer hari Minggu melawan Brighton & Hove Albion untuk menampilkan pesan tentang kampanye.

Bagian dari kampanye ini menggunakan cuplikan video untuk menunjukkan momen-momen "yang tidak mungkin terjadi tanpa keragaman dan kontribusi tak terukur dari para pemain kulit hitam dan Asia dalam sejarah klub".

"Saya sangat bangga bahwa kami sebagai klub kami terus berkampanye dan Anda akan melihat di stadion pada Minggu juga bahwa kami serius," tambah Solskjaer. "Sudah waktunya sekarang tindakan mengambil alih lebih dari kata-kata."

Kampanye 'See Red' akan mengikuti program anti diskriminasi All Red All Equal United yang sedang berlangsung.

Dalam beberapa bulan terakhir, klub telah melaporkan penyalahgunaan pemain yang meluas di platform media sosial.

Marcus Rashford dari United, Fred, Axel Tuanzebe, dan Lauren James dari tim wanita klub termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran pesan online yang melecehkan.

Football Association (FA), otoritas sepak bola Inggris, telah menyerukan tindakan atas masalah tersebut oleh pemerintah, yang sejak itu menyatakan perusahaan media sosial dapat menghadapi "denda besar" yang berpotensi mencapai "miliaran pound" jika mereka gagal menangani pelecehan di platform mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini