Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mayapada Internasional Tbk. kedatangan pemegang saham baru. Liang Xian Ltd bergabung dengan Dato Sri Tahir dalam memiliki emiten bank berkode MAYA ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (1/4/2021), Liang Xian masuk ke Bank Mayapada melalui penawaran umum terbatas XIII (PUT XIII) atau rights issue.Sebelum ini, Liang Xian tidak memiliki saham Bank Mayapada alias kepemilikan 0 persen.
Lian Xian memborong 1.466.033.913 saham Bank Mayapada dengan harga Rp400 per saham. Dari sini, perusahaan yang disebutkan beralamat dan berkewarganegaraan British Virgin Island (BVI) tersebut mengalokasikan dana senilai Rp586,4 miliar untuk membeli saham MAYA.
Dalam keterbukaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi dan Corporate Secretary Bank Mayapada Jennifer Ann tersebut diinformasikan bahwa transaksi dilakukan pada 24 Maret 2021. Adapun, tujuan pembelian saham tersebut untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung.
Pasca pembelian saham tersebut, Liang Xian pun kini mengenggam 12,39 persen saham Bank Mayapada.
Sebelumnya, Bank Mayapada menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas XIII dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada dalam jumlah sebanyak banyaknya 5 miliar lembar saham biasa atas nama Seri B.
Dalam siaran pers Bank Mayapada (4/1/2021), sehubungan dengan pelaksanaan PUT XIII RUPS-LB pun memberi kuasa kepada direksi untuk menentukasn syarat-syarat, rasio, harga pelaksanaan saham yang akan diterbitkan, indikasi jadwal penawaran HMETD, serta melakukan segala sesuatu terkait dengan PUT XIII tersebut.
Sebagai informasi, penyetoran modal dari pemegang saham ke emiten berkode MAYA tercatat rutin dilakukan sejak 2016. Pada 2016 setoran modal Pemegang saham Pengandali Dato’ Sri Tahir menyetor Rp1,002 triliun, dan belanjut pada 2017 dengan Rp1 triliun, 2018 dengan Rp2,004 triliun, dan 2019 Rp1,002 triliun. Di tengah pandemi Covid-19, pada 2020 pemegang saham pun telah menyetor tambahan modal Rp4,5 triliun.
Tahir menyatakan komitmen untuk menyuntikkan kembali modal pada 2021. "Kami tetap komitmen untuk bagian kami, kalau untuk yang lain kami masih belum tahu," sebutnya dalam catatan Bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel