PHRI DIY Catat Peningkatan Okupansi Hingga 45 Persen pada Periode Libur Paskah

Bisnis.com,05 Apr 2021, 19:57 WIB
Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Pengunjung memadati kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Kamis (11/3/2021). Libur Isra Miraj 2021 kawasan Malioboro yang merupakan destinasi wisata andalan di Yogyakarta padat pengunjung./Antara-Andreas Fitri Atmoko.

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Long weekend yang terjadi pada 2 – 4 April lalu menjadi angin segar bagi pelaku pariwisata di DIY. Pasalnya, jumlah kunjungan wisatawan ikut terdongkrak oleh momen libur panjang tersebut.

Deddy Pranowo Eryono, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DIY, mencatat bahwa long weekend pekan lalu berhasil meningkatkan okupansi hotel di DIY hingga 45 persen.

Peningkatannya signifikan kalau bagi kita, ini sudah mulai bergerak dari awal okupansi kita rata-rata 20 – 30 persen ini kenaikannya sudah mencapai 35 – 45 persen, berarti okupansinya sekitar 65 persen,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (5/4/2021).

Berdasarkan catatan PHRI Provinsi DIY, wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut utamanya berasal dari luar provinsi. “Masih Jawa Tengah yang tinggi, kemudian yang kedua itu Jawa Timur, ketiga Jawa Barat, keempat DKI Jakarta. Kemudian Lampung dan Bali,” jelas Deddy.

Wisatawan yang berkunjung diperkirakan menempuh jalur darat karena banyaknya kendaraan pribadi yang dibawa. Selain wisatawan perorangan dan keluarga, selama long weekend, rombongan bus wisata juga mulai banyak terlihat di DIY.

Berbagai langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi DIY serta pelaku usaha untuk memulihkan sektor pariwisata di wilayahnya tersebut tampaknya telah membuahkan hasil. Pasalnya, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan terjadi secara merata di seluruh wilayah DIY.

“Ini menujukkan bahwasanya Yogyakarta sudah menjadi salah satu destinasi wisata pilihan dari wisatawan karena aman dan sehat, ini yang menjadi branding kita,” jelas Deddy.

Pengelola hotel sendiri telah melakukan beberapa langkah untuk meyakinkan calon wisatawan. Seperti meminta verifikasi usaha kepada Pemerintah Daerah, melakukan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE), hingga memberikan vaksinasi kepada pekerja hotel yang bertugas. Tak hanya itu, penerapan protokol kesehatan juga terus diperketat untuk memperkenalkan kebiasaan baru kepada wisatawan yang berkunjung.

Kebiasaan baru seperti mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, hingga menjaga jarak kini telah dipahami betul oleh wisatawan yang berkunjung ke DIY. “Kami apresiasi wisatawan yang seperti ini, karena dia tidak abai dengan adat kebiasaan baru. Karena kita [pengelola] wisata harus menerapkan protokol kesehatan dan ini adalah hal yang baru. Sekarang, pelanggaran dari wisatawan hotel sudah jauh berkurang,” jelas Deddy.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini