Bisnis.com, JAKARTA - Likuiditas yang masih solid membuat PT Bank CIMB Niaga Tbk. belum memiliki rencana menerbitkan surat utang sebagai strategi pendanan di tahun ini. Perseroan fokus terhadap peningkatan dana murah atau current account and saving account (CASA).
Pada tahun lalu Bank CIMB Niaga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2020 dengan total nilai emisi sebesar Rp1 triliun. Jumlah tersebut terbagi dalam tiga seri, yakni seri A sebesar Rp322 miliar, seri B sebesar Rp287 miliar, dan seri C sebesar Rp391 miliar.
Direktur Finance & SPAPM PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lee Kai Kwong mengatakan perseroan tidak merencanakan aksi korporasi dalam bentuk penerbitan obligasi maupun sukuk pada tahun ini.
Hal itu melihat tingkat likuiditas bank yang masih solid dan pertumbuhan kredit yang masih dalam tahap perbaikan.
"Dengan tingkat likuiditas yang sangat solid yang tercermin dari rasio loan to deposit [LDR] 82,91 persen pada 2020 serta mempertimbangkan pertumbuhan kredit perbankan yang masih dalam tahap awal perbaikan, maka kami belum melihat adanya kebutuhan untuk melakukan aksi korporasi dalam bentuk penerbitan obligasi/sukuk," terangnya pada pekan lalu.
Terkait strategi pendanaan pada tahun ini, perseroan akan tetap konsisten dan fokus pada upaya peningkatan porsi dana murah. Hal tersebut sejalan dengan pilar ke-2 dari 5 pilar strategi CIMB Niaga yaitu peningkatan CASA.
"CIMB Niaga berhasil meningkatkan rasio CASA dari 55,35 persen pada 2019 menjadi 59,62 persen pada 2020," sebut Lee Kai Kwong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel