BMKG: Waspadai Dampak Gelombang Mirip Tsunami di NTT

Bisnis.com,06 Apr 2021, 13:37 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati/bmkg.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, BMKG, Dwikorita Karnawati meminta masyarakat Nusa Tenggara Timur mewaspadai dampak Siklon Tropis Seroja hingga berbentuk gelombang tinggi mirip tsunami.

Dia mengatakan dampak badai tersebut dapat berupa hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. Dampak ini diperkirakan terjadi mulai hari ini hingga sekitar 7 April.

"Yang dikhawatirkan ini mirip tsunami, jadi gelombang tingginya itu masuk ke darat. Meskipun tidak sekuat tsunami, tidak sekuat gelombang trunami tetapi sama-sama masuk ke darat dan dapat merusak," katanya melalui saluran Youtube Setpres, Selasa (6/4/2021).

Dia menjelaskan, ketinggian gelombang saat ini di Samudra Hindia bisa mencapai 6 meter. Sementara itu, gelombang berkisar 4 - 6 meter di perairan Nusa Tenggara Timur, Flores dan Perairan Selatan Sumba.

"Sehingga perlu diwaspadai juga di lautan," tuturnya.

Siklon Tropis Seroja merupakan siklon kesepuluh yang terdeteksi oleh tropical cyclone warning center milik BMKG di Jakarta.

Dwikorita menyebut bahwa badai ini merupakan yang paling kuat dibandingkan siklon yang lain.

"Sebagai salah satu dampak dari naiknya suhu muka air laut di daerah tersebut yang mencapai 30 derajat Celcius yang semestinya rata-rata sekitar 26 derajat celcius," tuturnya.

Kendati demikian, saat ini posisi badai tersebut sudah mulai menjauh dari wilayah Nusa Tenggara Timur bergerak ke arah barat daya.

Siklon Seroja juga mulai mengalami peningkatan kecepatan pusaran hingga 110 km per jam.

Kecepatan ini akan bertambah menjadi 130 km per jam pada 7 April 2021. Meski begitu dampak yang ditimbulkan melemah disebabkan pusaran badai sudah menjauh dari perairan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini