Bisnis.com, JAKARTA – Sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitulah pepatah yang bisa menggambarkan bisnis properti perkantoran di Indonesia saat ini.
Pertumbuhan ekonomi yang enggan menjauh dari angka 5 persen membuat permintaan properti perkantoran cenderung stagnan, tidak sebanding dengan suplai yang setiap tahunnya bertambah signifikan.
Oleh karena itu, pengembang atau pemilik gedung berlomba-lomba menurunkan harga sewanya untuk menarik minat perusahaan penyewa.