Pandemi Covid-19, Lulusan Diploma Banyak Mengganggur di Bali

Bisnis.com,06 Apr 2021, 10:23 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Mencari pekerjaan/rifemagazone.co.uk

Bisnis.com, DENPASAR — Penduduk Bali lulusan setingkat diploma tercatat paling banyak menganggur di Bali dengan porsi 13,5 persen dari total jumlah pengangguran per Agustus 2020.

Berdasarkan data Bank Indonesia, per Agustus 2020, jumlah pengangguran di Bali meningkat 267,78 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY) menjadi 144.500 orang.

Peningkatan angka pengangguran terutama disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat perlambatan kinerja ekonomi Bali, dampak pandemi Covid-19.

Penduduk usia kerja di Bali pada Agustus 2020 tercatat sebesar 3,46 juta orang atau relatif stabil dibandingkan dengan posisi Agustus 2019 yang sejumlah 3,4 juta orang. Sejalan dengan itu, jumlah angkatan kerja di Bali pada Agustus 2020 tercatat sebesar 2,57 juta orang atau tumbuh 2,38 persen YoY dibandingkan dengan capaian pada Agustus 2019, yakni 2,51 juta orang.

Berdasarkan jenjang pendidikannya, penduduk yang paling banyak menganggur adalah lulusan setingkat diploma, tercatat sebesar 13,15 persen. Kemudian disusul oleh penduduk dengan lulusan pendidikan setingkat SMK kejuruan sebesar 10,12 persen, penduduk dengan lulusan pendidikan setingkat SMA sebesar 7,79 persen, dan penduduk dengan lulusan pendidikan setingkat universitas sebesar 5,26 persen.

Sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) terendah terjadi pada penduduk yang berpendidikan SMP ke bawah sebesar 2,43 persen. Kondisi TPT level pendidikan SMK Kejuruan dan Diploma diperkirakan sejalan dengan berhentinya operasi kegiatan yang membutuhkan kompetensi dan kualifikasi tertentu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho mengatakan perlu ada peningkatan kualitas teknis selama pandemi untuk merespon banyaknya pengangguran tamatan SMK Kejuruan dan Diploma. Peningkatan kualitas teknis selama masa pandemi diperlukan agar mampu kembali bersaing saat kegiatan pariwisata mulai beroperasi kembali.

"Salah satu upaya peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan memanfaatkan program pemerintah, kartu prakerja," katanya, Selasa (6/4/2021).

Berdasarkan tingkat pendidikannya, mayoritas pekerja pada Agustus 2020 merupakan pekerja dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah. Pada Agustus 2020, pekerja dengan tingkat pendidikan tersebut sebanyak 1,15 juta orang (pangsa 47,28 persen).

Sementara itu, pekerja dengan tingkat pendidikan SMA menempati urutan kedua terbanyak sejumlah 529.170 orang dengan pangsa sebesar 21,84 persen.

Selain itu, pekerja dengan tingkat pendidikan Diploma merupakan pekerja dengan jumlah yang paling kecil yakni 108.930 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini