Kemacetan di Priok, Pebisnis Depo Kontainer Ungkap Alasannya

Bisnis.com,06 Apr 2021, 00:34 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Sebuah truk menunggu muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) membeberkan fakta-fakta terkait dengan penyebab kemacetan yang dialami pengusaha dan pengemudi truk di Tanjung Priok.

Ketua Asdeki DPW DKI Jakarta Muslan menuturkan kemacetan tak terhindarkan karena dalam waktu yang bersamaan kontainer masuk dan keluar depo. Selain itu, lokasi depo yang menjadi satu dalam kawasan priok menjadi hal yang sering menimbulkan permasalahan.

Selanjutnya, jalan menuju kawasan depo yang kurang memadai apalagi saat jam masuk dan jam pulang Kantor. Menurutnya, perusahaan pelayaran besar semestinya dapat memilih atau menggunakan depo, dengan setidaknya minimal dua depo dilaksanakan di lokasi berbeda.

“Untuk perusahaan pelayaran besar, alokasi depo misalkan dapat dilakukan di lokasi bagian, Barat, Timur, Utara dan Selatan. Hal tersebut juga akan berdampak pada persaingan dalam pelayanan,” ujarnya, Senin (5/4/2021).

Selain hal-hal di atas, Muslan pun berpendapat keterlibatan pemerintah di kementerian terkait juga mempunyai andil yang besar untuk selalu mengawasi dan berperan aktif dalam mengadakan pengawasan dan tindakan.

Semua hal tersebut sebetulnya sudah ada ketentuannya dan penjabarannya dalam persyaratan pendirian usaha Depo Peti kemas dan juga di Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Asdeki.

“Kemacetan ini tentu mengganggu dan merugikan para pemangku kepentingan dan para pengemudi tapi izinkanlah kami diberikan waktu. Sebetulnya bagi anggota Asdeki kami sudah mempunyai standar pelayanan operasional depo, seperti, batas waktu pelayanan dan Standar Operasional Prosedur [SOP] pengambilan kontainer dan Pengembalian kontainer di depo,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini