Jateng Jadi Zona Oranye Covid-19, Klaim Berbeda Diungkap Kabupaten

Bisnis.com,07 Apr 2021, 02:46 WIB
Penulis: Miftahul Ulum
Grafis kasus harian Covid-19 di Jawa Tengah per 28 Maret.

Bisnis.com, SEMARANG - Satgas Penanganan Covid-19 merilis peta risiko persebaran corona di Jawa Tengah per 4 April dan menunjukkan provinsi dengan 35 kabupaten/kota itu berada pada zona oranye alias risiko sedang.

Merujuk data Pemprov Jateng, kasus konfirmasi Covid-19 di Jawa Tengah per Selasa (6/4/2021) bertambah 1.223 orang, sembuh bertambah 612 orang dan meninggal bertambah 44 orang. Sedangkan kasus aktif bertambah 567 orang.

Secara kumulatif kasus aktif 5.913 orang. Total konfirmasi 174.560 orang, sembuh 157.661 orang dan meninggal 10.986 orang.

Secara lebih rinci, kabupaten yang memiliki kasus dirawat, dirujuk, isolasi mandiri terbanyak yakni Banyumas 425 orang, Kota Semarang 324 orang, Cilacap 372 orang, Kebumen 237 orang, Wonosobo 311 orang. Sementara Boyolali 202 orang dirawat.

Berbeda dengan data tingkat nasional dan provinsi tersebut, Boyolali mengklaim sudah tidak lagi berada di zona oranye pada risiko persebaran Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan saat ini jumlah kasus Covid-19 sudah semakin melandai.

"Angka kejadian mulai landai jika dibandingkan awal 2021. Saat itu lonjakan masih cukup tinggi di atas 300 [kasus], tapi dua pekan terakhir mulai landai di bawah 100 [kasus] per pekan. Harus didorong bersama agar terus turun," katanya, Selasa (6/4/2021).

Ratri membenarkan saat ini Boyolali sudah masuk daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19 atau zona kuning. "Zona kuning ini sudah lima hari terakhir," lanjutnya.

Per 5 April, kasus konfirmasi positif Covid-19 Boyolali secara akumulasi sebanyak 6.126 kasus. Dari jumlah itu yang sudah dinyatakan sembuh ada 5.748 kasus.

Di luar itu sebanyak 52 kasus masih dirawat, 88 kasus masih isolasi mandiri, dan 238 orang meninggal dunia. "Angka kesembuhan sudah mencapai 93,8 persen, meskipun angka kematian masih 3,9 persen," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini