Konten Premium

Sri Lanka Jegal Sawit, Harga CPO Masih Kokoh?

Bisnis.com,07 Apr 2021, 17:26 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Kelapa sawit ditumpuk di atas sebuah truk di Penajam, Kalimantan Timur, Rabu (27/11/2019)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Sri Lanka resmi melarang impor sawit dan aktivitas perluasan perkebunan komoditas minyak nabati tersebut.

Dalam keterangan resmi yang dikutip dari Yahoo Finance Rabu (7/4/2021), Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa menjelaskan bahwa kebijakan diterapkan untuk membebaskan negaranya dari perkebunan dan konsumsi sawit. Impor dan perluasan sawit di negara tersebut memang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. 

"Perusahaan dan entitas yang telah melakukan budi daya [kelapa sawit] diharuskan mengurangi luas tanam secara bertahap sebesar 10 persen dalam setiap proses. Perusahaan juga harus menggantinya dengan komoditas karet atau tanaman ramah lingkungan lainnya setiap tahun," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini