Ijo Nih! Saham Bank Mini Kembali Segar. Bagaimana Bank Besar?

Bisnis.com,08 Apr 2021, 10:18 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Investor kembali melirik saham-saham bank kecil setelah sebelumnya terus melemah.

Hingga pukul 10.00 perdagangan hari ini, 3 bank kecil terpantau sahamnya naik lebih dari 10 persen. Kenaikan saham bank dipimpin oleh Bank Maspion (BMAS) dengan penguatan 22,56 persen ke level 815, diikuti Bank Harda (BBHI) sebesar 20,69 persen ke 1.400, dan Bank QNB Indonesia (BKSW) yang naik 14,12 persen ke level 202.

Tidak hanya ketiga bank tersebut, saham bank kecil lain juga terpantau berada di zona hijau. Saham Bank Oke Indonesia (DNAR) menguat 5,53 persen ke 210, Bank Bumi Arta (BNBA) naik 4,48 persen ke 1.515, dan Bank Neo Commerce (BBYB) naik 4,42 persen ke 520.

Lalu, Bank IBK (AGRS) naik 4,73 persen ke 354, Bank Capital (BACA) menguat 2,93 persen ke 492 dan Bank Victoria (BVIC) naik 2,41 persen ke level 170.

Namun, tak semua saham bank kecil mengalami penguatan. Misalnya saja, saham Bank Ganesha (BGTG) terkoreksi 5,84 persen ke 129, Bank Bisnis Internasional (BBSI) turun 6,74 persen ke 2.630, dan Bank Artha Graha (INPC) melemah 1,12 persen ke 176.

Sementara itu, dari lima bank besar, hanya saham BNI (BBNI) dan BRI (BBRI) yang berada di zona hijau dengan masing-masing kenaikan 0,43 persend dan 1,90 persen.

Adapun, saham Bank Mandiri (BMRI) terkoreksi tipis 0,40 persen ke level 6.300, Bank BCA (BBCA) turun 1,92 persen menjadi 30.650, dan BTN (BBTN) terkoreksi 0,59 persen ke 1.690.

Menanggapi penguatan saham bank-bank kecil, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai investor masih dilanda euforia perbankan digital sehingga mendorong kenaikan harga saham bank-bank mini.

Nafan mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati dalam bertransaksi dan menyikapi kenaikan harga saham bank mini tersebut. Menurutnya, kenaikan harga ini bisa jadi masih bersifat euforia sesaat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini