Mentan Lepas Ekspor 14 Komoditas Asal Sumbar Senilai Rp298 Miliar

Bisnis.com,09 Apr 2021, 18:47 WIB
Penulis: Noli Hendra
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor 14 komoditas asal Sumatra Barat ke sejumlah negara di Kabupaten Solok, Jumat (9/4/2021). /Istimewa

Bisnis.com, PADANG - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melepas 14 komoditas asal Sumatra Barat untuk diekspor ke sejumlah negara dengan nilai mencapai Rp298,67 miliar.

Sebelum diekspor, 14 komoditas tersebut telah melalui serangkaian tindakan karantina guna memenuhi persyaratan ekspor negara tujuan.

Mentan menjelaskan untuk produk unggulan ekspor Sumbar sangat beragam, mulai dari petai, jengkol, manggis, produk turunan dari kelapa dan lainnya.

"Negara tujuan juga ada 11 dari beberapa benua, seperti Belanda, Perancis, Belgia, Hongkong, Tiongkok, Jepang, India, Bangladesh, dan sejumlah negara di Asia Tenggara,” katanya, saat pelepasan ekspor di Kabupaten Solok, Jumat (9/4/2021).

Layanan sertifikasi ekspor terhadap 26,1 ribu ton komoditas pertanian yang akan dilalulintaskan melalui Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumbar.

Menurutnya dengan adanya ekspor itu, merupakan instruksi Presiden RI Joko Widodo agar ekspor tersebut harus berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa pertanian Indonesia masih dibutuhkan negara lain.

Untuk itu Mentan meminta agar pertanian untuk terus dijaga untuk tetap berproduksi. Sehingga peran seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian sangat penting. Tidak lepas dari peran dan kerja keras petani Indonesia.

“Pertanian tidak akan pernah meredup. Bahkan bisa terus meningkat. Banyak subsektor dari pertanian yang berpotensi untuk ditingkatkan. Mulai dari perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan,” paparnya.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy yang turut hadir dan melepas ekspor tersebut menyebutkan bahwa wilayahnya memiliki komoditas pertanian unggulan yang beragam.

"Bahkan dalam perekonomian, sektor pertanian di Sumbar mengalahkan sektor industri," kata Audy.

Dari Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menuturkan upaya peningkatan ekspor ini diantaranya nilai ekspor, eksportir baru, dan negara tujuan baru. Dari sebelas eksportir terdapat eksportir baru.

“Alhamdulillah di Sumatera Barat ini ada eksportir baru, CV. Amanah Murasaki. Pengekspor petai dan jengkol ke Jepang,” ucapnya.

Menurutnya selaku otoritas karantina, melalui tindakan karantina memastikan seluruh produk pertanian yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari sehingga memiliki daya saing di pasar global.

"Ekspor pertanian juga dapat menjadi bukti bahwa sinergitas para pelaku pembangunan pertanian di Sumbar ini terjalin dengan baik," tambah Jamil.

Selain itu, Kepala Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto yang turut mendampingi juga menyebutkan pihaknya selaku koordinator upaya peningkatan ekspor di wilayah kerjanya selain melalui percepatan layanan.

Sehingga pihaknya juga memberi pendampingan teknis agar pelaku usaha dapat meningkatkan kinerja ekspornya.

"Layanan klinik ekspor karantina pertanian pada siap membantu tidak hanya bagi eksportir yang telah rutin, namun juga bagi para pemula," kata Iswan. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini