Bisnis.com, JAKARTA — Kendati kinerja indeks saham BUMN sedang lesu, sejumlah emiten dinilai masih prospektif untuk dicermati oleh investor.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks IDX BUMN 20 terkontraksi sepanjang tahun berjalan 2021 dengan penurunan 4,34 persen. Koreksi itu lebih dalam dibandingkan dengan LQ45 dan IDX30 yang merosot masing-masing -3,04 persen dan -4,02 persen year to date (ytd).
Kinerja indeks acuan itu juga jauh tertinggal dari indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menguat 1,52 persen ytd ke level 6.070,21 pada akhir pekan lalu. Lesunya kinerja IDX BUMN 20 dibebani oleh koreksi saham BUMN sektor konstruksi, semen, infrastruktur utilitas, dan farmasi.