Ini Strategi Investasi Kala IHSG Sepi Transaksi Saat Ramadan

Bisnis.com,12 Apr 2021, 15:26 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Secara historis, transaksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat Ramadan lebih sepi dibanding bulan lainnya. Oleh karena itu perlu beberapa strategi untuk berinvestasi.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan secara historis selama Ramadan transaksi cenderung sepi. Hal ini diperkirakan terkait kondisi psikologis dan fiskal investor.

"Tren sepinya perdagangan ini juga masih akan berlanjut pada Ramadan hingga hari raya Idulfitri di bulan Mei tahun 2021 ini," ungkap Edwin saat dihubungi, Senin (12/4/2021).

Menurutnya aksi sporadis hanya akan terjadi pada saham-saham tertentu. Faktor yield obligasi US Treasury yang telah membayangi perdagangan IHSG dari Maret lalu masih akan membayangi pergerakan Ramadan hingga Idulfitri.

Selain itu, Edwin juga menyebutkan pergerakan harga komoditas, pergerakan nilai tukar rupiah serta sinyal Laporan Keuangan Kuartal I/2021 juga akan menjadi faktor penggerak IHSG hingga lebaran nanti.

Beriringan dengan hal ini, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengatakan hal yang sama terkait potensi berkurangnya transaksi perdagangan IHSG selama Ramadhan.

Menurutnya imbal hasil US Treasury yang melonjak membuat pasar saat ini mengantisipasi percepatan inflasi AS. Sehingga pengetatan kebijakan moneter AS  dapat memicu arus keluar modal besar-besaran di pasar negara-negara berkembang.

Namun di sisi lain, Hariyanto menjelaskan vaksinasi bisa menjadi faktor penguatan karena hingga April 6 April, pemerintah telah melakukan vaksinasi 22 persen dari target gelombang pertama. Sementara 3 Maret lalu angka vaksinasi baru mencapai 5,2 persen.

Selain itu tahun ini pemerintah mewajibkan perusahaan untuk membayar tunjangan hari raya (THR) secara penuh. Berbeda dari tahun sebelumnya ketika pemerintah mengizinkan perusahaan untuk tidak membayar THR akibat dampak parah dari Covid-19.

Kemudian Hariyanto menambahkan per 5 April 2021, sebanyak 31 perusahaan LQ45 telah merilis pendapatan tahunan 2020 mereka yang menunjukkan penurunan laba bersih agregat sebesar 41,4 persen year on year (yoy), yang sedikit meningkat sebesar 1,8 persen quater on quarter (QoQ) dari angka di kuartal sebelumnya.

"Pertumbuhan negatif yoy dari hasil kuartalan sebenarnya menunjukkan pemulihan dibandingkan dengan penurunan kuartal III/2020 sebesar 42,2 persen yoy," jelas Hariyanto dalam hasil riset April dikutip pada Senin (12/4/2021).

Berhubungan dengan berbagai faktor ini, Edwin kemudian mengungkapkan selama Ramadhan ini, perlu untuk masuk ke saham-saham sektor dan saham cyclical sebagai strategi yang perlu dilakukan.

"Terkait strategi apa yang perlu dilakukan selama Ramadan hingga lebaran maka investor harus fokus masuk ke saham-saham sektor dan saham siklikal," kata Edwin.

Berikut sektor pilihan Edwin dari MNC Sekuritas selama Ramadan; ritel, konsumer, otomotif, CPO atau minyak kelapa sawit, dan pakan ayam.

Sementara untuk pilihan saham selama Ramadan hingga Idulfitri, Edwin merekomendasikan saham ICBP, MAPI, ACES , ERAA, ASII, MYOR, FOOD, GOOD, JSMR, SIMP, JPFA, CPIN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini