Ada Kemungkinan Haji 2021 Dibuka, Garuda (GIAA) Happy

Bisnis.com,12 Apr 2021, 13:55 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Garuda Indonesia/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengaku cukup berlega hati dengan adanya prioritas dari Pemerintah Arab Saudi  terhadap jemaah haji di Indonesia pada 2021 kendati potensi jumlahnya bakal jauh berkurang.

Komisaris Garuda Indonesia Yenny Wahid menuturkan bagi perseroan kepastian terkait dengan penyelenggaraan haji dan besaran kuota menjadi penting karena berpengaruh terhadap aspek penyiapan pesawat. Selain itu, maskapai pelat merah tersebut tak memungkiri bahwa pendapatan dari haji merupakan salah satu penghasilan penting.

Yenny memaparkan selama pandemi Covid-19 masih ada gap yang cukup lebar antara penurunan pendapatan dengan upaya efisiensi yang tengah dilakukan.

Penurunan jumlah pendapatan dan penumpang Garuda mencapai 90 persen. Di sisi lain upaya efisiensi biaya operasi juga telah dilakukan maskapai berkode saham GIAA tersebut hanya mampu mencapai 20 persen.

"Tentunya kami sedikit lega kalau ada jaminan soal haji, karena tadi masih ada gap besar antara anjloknya pendapatan dengan upaya efisiensi yang dilakukan. Jadi soal keputusan haji in, kami sama berdebarnya dengan masyarakat Indonesia yang lainnya," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (12/4/2021).

Maskapai dengan jenis layanan penuh saat ini memang tengah mencari sumber pundi-pundi pendaoatan yang baru  di luar sektor penumpang tetapi tentunya juga berharap masih bisa memaksimalkan sumber pendapatan lamanya seperti haji dan umrah. 

Adapun rencana penerbangan jemah haji pada tahun ini menggunakan pesawat Boeing 777 dan Airbus. Secara total Garuda akan melayani total sebanyak 9 embarkasi. Diantaranya Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Tipe lainnya adalah Airbus A330-300  dengan tipe kelas ekonomi semua dari yang sebelumnya memiliki kelas bisnis. Tipe ini diperuntukkan melayani embarkasi di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini