IHSG Sudah Jenuh Jual, Berpotensi Menguat Esok Hari

Bisnis.com,13 Apr 2021, 19:24 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan mulai terbatas dan sudah saatnya kembali bergerak menuju level resitane terdekat.

Mengutip Bloomberg pada Selasa (13/4/2021), IHSG ditutup turun 0,36 persen ke level 5.927,435. Sepanjang hari perdagangan IHSG bergerak di kisaran 5.883 hingga 5.957.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance maksimum berada pada 5.854.38 hingga 6.027.60. 

Berdasarkan indikator, MACD dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif. Meskipun demikian, stochastic mulai menunjukkan kondisi jenuh jual atau oversold. 

“Di sisi lain, terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga ke depannya berpeluang menuju ke resistance terdekat,” tulis Nafan dalam riset harian, Selasa (13/4/2021).

Berikut sejumlah saham yang direkomendasikan oleh Binaartha Sekuritas untuk besok:

AUTO, Daily (1155) (RoE: 0.02%; PER: 2425.53x; EPS: 0.47; PBV: 0.49x; Beta: 1.19): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 1105 – 1155 area, dengan target harga secara bertahap di level 1180, 1240, 1375 dan 1510. Support: 1105 & 1075.

BBTN, Daily (1605) (RoE: 8.02%; PER: 10.48x; EPS: 152.61; PBV: 0.84x; Beta: 2.41): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 1580 – 1605, dengan target harga secara bertahap di level 1695, 1750, 2000, 2250 dan 2500. Support: 1505.

DSNG, Daily (590) (RoE: 7.65%; PER: 13.01x; EPS: 44.97; PBV: 1.00x; Beta: 0.5): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 580 - 590, dengan target harga secara bertahap di level 620 dan 720. Support: 565 & 515.

LPKR, Daily (197) (RoE: -10.18%; PER: -4.45x; EPS: -44.01; PBV: 0.45x; Beta: 1.98): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada level 192 – 197, dengan target harga secara bertahap di 212, 224, 234 dan 274. Support: 177.

LSIP, Daily (1330) (RoE: 7.50%; PER: 12.36x; EPS: 102.35; PBV: 0.93x; Beta: 1.07): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada level 1255 – 1330, dengan target harga secara bertahap di 1280, 1320, 1350, 1480, 1610 dan 1740. Support: 1220.

PPRE, Daily (202) (RoE: 2.06%; PER: 34.49x; EPS: 5.74; PBV: 0.71x; Beta: 2.29): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat beberapa pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 195 – 202, dengan target harga secara bertahap di level 224, 270 dan 316. Support: 189 & 178.

WIKA, Daily (1370) (RoE: 1.12%; PER: 67.10x; EPS: 20.64; PBV: 0.75x; Beta: 2.43): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish matching low candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 1335 – 1370, dengan target harga secara bertahap di level 1490, 1710, 2230 dan 2750. Support: 1315 & 1190.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini