Jepang Lepas Air Limbah Fukushima ke Samudera Pasifik 2 Tahun Mendatang

Bisnis.com,13 Apr 2021, 10:32 WIB
Penulis: Reni Lestari
Reaktor nuklir Fukushima di Jepang/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Jepang akan melepaskan lebih dari satu juta meter kubik air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Dai-Ichi yang rusak ke Samudera Pasifik.

Menurut Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI), pelepasan terkontrol itu baru akan terjadi sekitar dua tahun ke depan karena Tokyo Electric Power Co. Holdings Inc. sedang mempersiapkan prosesnya. 

Air akan diencerkan sebelum dilepaskan, dan pemerintah akan memperkuat upaya untuk memantau radioaktivitas.

Adapun Korea Selatan menyatakan keprihatinan besar atas pelepasan air limbah ke laut itu. Sedangkan China telah mendesak Jepang untuk secara hati-hati menangani masalah tersebut. Kelompok nelayan lokal di prefektur Fukushima juga mengatakan mereka sangat menentang pelepasan tersebut.

"Pembuangan air yang telah diolah merupakan masalah yang tidak dapat dihindari karena pembongkaran pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima," kata Perdana Menteri Yoshihide Suga, dilansir Bloomberg, Selasa (13/4/2021).

Keputusan tersebut mengakhiri perdebatan bertahun-tahun tentang cara membuang air yang cukup untuk mengisi lebih dari 500 kolam renang ukuran Olimpiade. Air itu telah bocor ke pembangkit listrik yang mengalami kerusakan inti setelah gempa bumi dan tsunami pada 2011.

Air radioaktif itu dipompa keluar dari fasilitas, diolah, dan kemudian disimpan di salah satu dari sekitar 1.000 tangki di lokasi tersebut. 

Pemrosesan menghilangkan sebagian besar elemen radioaktif kecuali tritium. Tangki penyimpanan air di situs tersebut diperkirakan akan penuh pada pertengahan 2022.

"Jepang tampaknya telah mengadopsi pendekatan sesuai dengan standar keselamatan nuklir yang diterima secara global sehubungan dengan keputusannya untuk membuang air radioaktif dari Fukushima ke laut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

Pelepasan adalah praktik umum di industri dan Jepang mengatakan rilisnya memenuhi pedoman global.

Sebuah panel METI merekomendasikan kepada pemerintah tahun lalu bahwa air harus dilepaskan ke laut atau diuapkan. 

Proposal tersebut menetapkan bahwa setiap air yang dilepaskan ke lingkungan akan dimurnikan kembali dan diencerkan untuk memenuhi standar dan pelepasannya berlangsung selama beberapa dekade.

Badan Energi Atom Internasional mengatakan dalam sebuah laporan pada April 2020 bahwa rekomendasi tersebut didasarkan pada analisis yang cukup komprehensif dan atas dasar ilmiah dan teknis yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini