Perbaikan Jalintim Sumatra di Riau Dorong Ekonomi Daerah

Bisnis.com,13 Apr 2021, 20:38 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Ilustrasi perbaikan jalan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa preservasi jalan di jalan lintas timur Sumatra di Provinsi Riau akan merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Proyek preservasi Jalintim Riau memiliki panjang 43 kilometer. Adapun, proyek tersebut menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dan dimenangi oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

"Jalan ini akan sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga menjaga inflasi. Kalau jalan rusak, inflasi naik karena menyebabkan biaya logistik menjadi lebih mahal," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui keterangan resmi, Selasa (13/4/2021).

Basuki mencatat lingkup pekerjaan proyek ini meliputi pemeliharaan jalintim Sumatra di Provinsi Riau sepanjang 43 km, perbaikan empat jembatan sepanjang 60 m, dan pembangunan satu unit fasilitas unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor (UPPKB). Menurutnya, konstruksi UPPKB penting untuk mengendalikan beban yang melewati jalan dan jembatan setelah preservasi.

Ruas jalan yang dipreservasi meliputi Jalan Simpang Kayu Ara (Pekanbaru)—Batas Kabupaten Pelalawan sepanjang 3,6 km, Jalan Batas Pelalawan—Sikijang Mati 9,1 km dan Jalan Sikijang Mati—Simpang Lago 30,3 km. Sementara itu, empat buah jembatan yang direhabilitasi berada di Jalan Sikijang Mati—Simpang Lago yakni Jembatan Sei Kelapas 18 m, Jembatan Sei Kiap 18 m, Jembatan Kerinci Kecil 10 m dan Jembatan Kerinci Besar 14 m.

Paket preservasi jalintim Riau memiliki masa konsesi 15 tahun yang terdiri atas 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan dengan estimasi biaya investasi kegiatan Rp585,3 miliar. Preservasi dilaksanakan oleh PT Adhi Jalintim Riau.

Walaupun panjang jalan yang dipreservasi lebih panjang dari jalintim Sumatra Selatan, nilai investasi yang dibenamkan pada preservasi jalintim Riau hanya mencapai Rp585,3 miliar. Adapun, investasi yang diserap oleh jalintim Sumatra Selatan mencapai Rp916,4 miliar.

Selain itu, nilai ketersediaan layanan (availability payment/AP) pada jalintim Riau juga lebih rendah dari jalintim Sumatra Selatan. Pada proyek preservasi jalan di Riau, nilai AP yang ditawarkan adalah Rp147 miliar atau lebih rendah 33,6 persen dari AP yang dimilki proyek jalintim Sumsel senilai Rp221,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini