Alasan 'Super Lender' Perbankan Penting Buat Borrower Besar

Bisnis.com,13 Apr 2021, 03:11 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Co Founder & Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran menjelaskan pentingnya peran pendana institusi atau Super Lender buat suatu platform teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending.

CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menjelaskan terutama Super Lender perbankan, di mana mampu menjadi wadah bagi para peminjam dana (borrower) yang tergolong sudah berkembang, dan membutuhkan pinjaman bernilai besar. Seperti diketahui, aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membatasi setiap entitas borrower dalam platform P2P hanya boleh meminjam dana maksimal Rp2 miliar saja.

"Jadi peran mereka mendukung likuiditas di platform untuk membiayai berbagai jenis borrower, dengan rate suku bunga yang kompetitif," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (12/4/2021).

Selain itu, kolaborasi bersama Super Lender yang merupakan Lembaga Jasa Keuangan penting bagi suatu platform P2P untuk scale-up secara masif ke depannya. Terutama apabila kebutuhan penyaluran dana untuk borrower begitu besar yang belum bisa ditutup lender retail atau perorangan.

"Karena mereka banyak pegang likuiditas. Akseleran sendiri saat ini lender institusi berkontribusi sekitar 20-30 persen dari total penyaluran. Kami ada lebih dari 15 partner lender institusi dari mulai Bank BCA, Bank Mandiri, Bank J-Trust dan Bank Jago, sampai perusahaan pembiayaan [multifinance] seperti Credit Saison, KreditPlus, MTF, dan lain-lain," tambahnya.

Ivan mencontohkan pentingnya kolaborasi dengan perbankan untuk borrower Akseleran, yang semuanya di sektor produktif, didominasi UMKM sektor engineering, infrastruktur, mining, oil and gas, dan power.

Akseleran bisa menjadi jembatan mereferensikan borrower UMKM yang butuh fasilitas pinjaman modal kerja besar kepada para Super Lender, dan membuat mereka lebih terpercaya untuk naik kelas menjadi UMKM yang bankable.

Dalam waktu bersamaan, Akseleran tetap mengakomodasi perkembangan mereka lewat produk pinjaman yang lebih fleksibel, dan sesuai untuk menjaga arus kas mereka.

"Yang akhirnya dapat fasilitas perbankan banyak, bahkan ada satu yang sudah naik kelas sampai IPO. Biasanya, Akseleran tetap support terus, karena jenis fasilitas [pinjaman] yang mereka incar dari platform P2P itu beda. Kebanyakan di kami itu untuk invoice financing yang tidak perlu pakai agunan berbentuk tanah atau bangunan," jelasnya.

Sekadar informasi, platform yang telah memiliki lisensi 'berizin' dari OJK ini telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp2,19 triliun kepada 2.334 borrower selama berdiri, dengan total rasio tingkat keberhasilan pinjaman 90 hari (TKB90) di 98,99 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini