Bisnis.com, JAKARTA - Langkah sejumlah bank melakukan praktik plafondering dalam penyelesaian kredit bermasalah membawa kekhawatiran serius. Praktik ekspansi kredit 'fiktif' itu pada akhirnya dapat mempengaruhi perekonomian nasional.
Plafondering adalah praktik penyelesaian kredit bermasalah dengan menggabungkan bunga dan denda ke dalam kredit baru. Dengan pembukuan baru ini, maka buku bank terlihat seolah-olah bersih dari kredit macet dan terjadi ekspansi kredit baru lebih besar.
Kekhawatiran meluasnya praktik plafondering menjadi sajian Bisnis Indonesia edisi 13 April 1992. Laporan utama itu terbit dengan tajuk 'Plafondering Bisa Pengaruhi Ekonomi Negara'.