Vaksinasi Gotong Royong Beri Efek Domino bagi Industri

Bisnis.com,14 Apr 2021, 20:54 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Petugas Kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gelanggang Olahraga Remaja Pekanbaru, Riau, Senin (1/3/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Program Vaksinasi Gotong Royong dinilai bakal memberikan dampak signifikan terhadap pemulihan di sektor riil. Sebab, proses pemulihan dunia usaha sangat bergantung kepada akselerasi dari progres program vaksinasi.

Ekonom Universitas Indonesia sekaligus Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi mengatakan program vaksinasi yang masif akan menjadi kunci bagi sektor tersebut untuk bisa keluar dari persoalan pandemi dan kembali pulih.

"Program Vaksinasi Gotong Royong mampu mengakselerasi program vaksinasi Covid-19 di Tanah Air. Sejauh ini, program vaksinasi yang telah berlangsung dinilai cukup mampu memberikan efek positifnya ke sektor riil," ujar Fithra ketika dihubungi, Rabu (14/4/2021).

Dia menambahkan efek positif tersebut akan memberikan efek domino terhadap industri lainnya yang juga sedang dalam masa pemulihan. Terutama, karena adanya potensi membaiknya konsumsi masyarakat kelas menengah ke atas.

Sektor manufaktur pun dinilai memiliki peluang pulih lebih besar jika program Vaksinasi Gotong Royong terlaksana sesuai dengan target. Hal tersebut diperkirakan memberi dampak signifikan bagi pertumbuhan di sektor riil.

Perlu diketahui, Kementerian BUMN masih menunggu kepastian mengenai harga dari vaksin yang akan diimpor. Sejauh ini, belum ada acuan yang jelas mengenai harga yang harus ditetapkan untuk vaksin program Vaksinasi Gotong Royong dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Terkait dengan kepastian importasi vaksin, PT Bio Farma menyatakan belum dapat memperkirakan kapan vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong akan tiba. Sebelumnya, sempat dikatakan vaksin tiba di Tanah Air pada pekan keempat April 2021.

Sebagaimana diketahui, Bio Farma sudah meminta komitmen dari Sinopharm sebanyak 12 juta dosis mulai dari akhir Maret 2021 sampai dengan akhir kuartal II/2021, dengan total sebanyak 15 juta dosis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini