ZBRA Caplok DNR, Rudy Tanoe: Akuisisi Murah Bukan Kecelakaan

Bisnis.com,14 Apr 2021, 05:21 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
(ki-ka) Direktur Zebra Nusantara Yogi Wibawa, Komisaris DNR Gary Tanoesoedibjo, Kuasa Direksi Zebra Nusantara dan Dirut DNR Rudy Tanoesoedibjo, Perwakilan Manajemen THC Anton Tombeng, dan Perwakilan Manajemen DNR Paulus Lo dalam Paparan Publik Insidentil PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA), Selasa (13/4/2021)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Rudy Tanoesoedibjo sebagai Direktur Utama PT DNR Corporation sekaligus Kuasa Direksi PT Zebra Nusantara Tbk. mengungkapkan akuisisi murah DNR bukanlah sebuah kecelakaan. 

Dia menjelaskan bahwa ekuitas DNR Corporation mencapai Rp1,06 triliun. Sedangkan harga jual DNR kepada Zebra senilai Rp1,08 triliun. Sehingga praktis DNR menjual 99 persen sahamnya hanya dalam satu kali book value. 

Harga ini sendiri menurutnya masuk akal mengingat Rudy sendiri saat ini sebagai pemegang 77,7 persen saham emiten berkode ZBRA per 1 April 2021 melalui PT Trinity Healthcare (THC), di mana Rudy menduduki posisi Direktur di perusahaan tersebut. 

"Jadi akuisisi murah ini bukan kecelakaan," ungkap Rudy di acara public expose insidentil, Selasa (14/4/2021). 

Rudy mengungkapkan sebagai pemilik saham terbanyak, ke depannya dia akan menjadi orang yang paling banyak menikmati pertumbuhan saham Zebra Nusantara

Sementara untuk 22,3 persen sisa saham Zebra memang diperuntukkan untuk masyarakat luas, untuk berbagi tuturnya. 

Di kesempatan sharing session sebelumnya yang dilaksanakan pada Jumat (9/4/2021), Rudy menuturkan salah satu tujuan DNR diakuisisi Zebra adalah memberi kesempatan pada publik untuk lebih transparan dan untuk ikut memiliki perusahaan DNR ini. 

Akuisisi Zebra ini juga diakui Rudy sebagai langkah yang dikenal dengan istilah backdoor listing. Melalui sudut pandang DNR, Rudy melihat market atau pasar, kemudian waktu yang tepat saat melihat ZBRA. 

Dibandingkan jika harus mengikuti proses intial public offering (IPO) yang memakan lebih banyak waktu, sehingga metode saat ini lebih cepat. 

"Saya melihat marketnya pas, timingnya bagus, jadi kita melakukan yang disebut backdoor listing. Dalam dunia bisnis disebut backdoor listing, lebih cepat," jelasnya pada Selasa (13/4/2021). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini